tag:blogger.com,1999:blog-63262958728986945512024-03-27T13:38:22.352+07:00Ilmu Warisan LeluhurBerbagi informasiUnknownnoreply@blogger.comBlogger3393125tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-52658329245151122772022-07-16T01:45:00.004+07:002022-07-16T01:45:22.199+07:00Khasiat daun Dewa (Gynura procumbens)<p>Khasiat dan kegunaan daun ini sebagai Antipiretik; Anti inflamasi</p><p>Untuk mengobati :</p><p><b>Kanker</b></p><p>Daun dewa segar 4 g; Akar daruju 7 g; Herba benalu 3 g; air 120 ml, Ditumbuk; ditambah air mendidih; disaring</p><p><b>Tekanan darah tinggi</b></p><p>Daun dewa segar 3-7 helai; buah mengkudu muda 1 buah; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1-2 kali sehari 100 ml; selama 1 bulan. </p><p><b> Kencing manis</b></p><p>Daun dewa 5 helai; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml. </p><p><b> Pembersih luka</b></p><p>Daun dewa secukupnya; Air secukupnya, Daun dewa ditumbuk halus lalu dimasukkan ke dalam air, Luka yang kotor dimasukkan ke dalam air yang dicampur daun dewa.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-43319755862662248802022-07-16T01:08:00.004+07:002022-07-16T01:08:56.265+07:00Legenda Ki Rangga Gading<p>Legenda Ki Rangga Gading adalah salah satu cerita rakyat Indonesia yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat dan berlatar tempat di wilayah Kecamatan Karangnunggal.</p><p>Alkisah, hiduplah seorang pemuda yang sangat sakti bernama Ki Rangga Gading. Sayangnya, karena banyak yang tidak mengetahui kesaktiannya, Rangga Gading suka menyalahgunakan kesaktiannya untuk hal-hal yang tidak baik seperti mencuri. Oleh karena ia bisa mengubah dirinya menjadi apapun yang dia inginkan, Rangga Gading tidak pernah ditangkap oleh siapapun ketika ia mencuri. Karena sering menggunakan ilmu saktinya, Rangga Gading menjadi semakin hebat dan akhirnya menjadi orang yang sombong. Bahkan, ia pernah sengaja mencuri lima kerbau di siang hari agar ia dapat memamerkan kesaktiannya pada warga. Setelah mencuri kerbau-kerbau tersebut, Rangga Gading membalikkan jejak telapak kaki kerbau-kerbau tersebut untuk mengelabui warga agar mereka mengejar ke arah yang salah.</p><p>Pada suatu hari, tersebar kabar bahwa terdapat tanah keramat yang mengandung emas di desa seberang yang bernama desa Karangmunggal. Rangga Gading yang mendengar kabar tersebut merasa tergoda untuk mencuri tanah tersebut sehingga ia naik ke atas pohon kelapa dan memotong pelepahnya kemudian menggunakan pelepah tersebut untuk terbang ke desa Karangmunggal. Sesampainya di sana, Rangga Gading menjelma menjadi kucing dan secara mudah lolos ke area tanah keramat yang dijaga ketat oleh pengawal negara. Ia menggali tanah keramat yang mengandung emas tersebut dan memasukkannya ke dalam karung. Setelah karungnya penuh, ia bergegas pulang.</p><p>Di tengah perjalanan pulangnya, Rangga Gading memutuskan untuk berjalan kaki. Ketika sampai di tempat yang sepi, ia beristirahat dan membuka hasil curiannya. Ia menaburkan segenggam tanah hasil curiannya di sana agar tempat tersebut menjadi keramat. Hingga kini, tempat tersebut dinamakan Salawu yang berasal dari kata sarawu atau segenggam. Setelah itu, Rangga Gading melanjutkan perjalanan pulangnya dan ketika ia merasa lelah lagi, ia menggantung karungnya pada dahan pohon. Tempat di mana ia menggantungkan karungnya hingga sekarang dikenal dengan nama Kampung Karanggantungan yang di mana berasal dari kata tanah Karangmunggal digantungkan. Saat Rangga Gading melanjutkan perjalanannya, ia berkeringat dengan deras. Ia melihat sebuah mata air dan memutuskan untuk mandi sejenak. Karungnya ia gantungkan lagi namun kali ini karung tersebut terus berayun-ayun dan tidak bisa diam sehingga tempat tersebut dinamakan Kampung Guntal Gantel yang berarti berayun-ayun.</p><p>Tanpa disadari, seorang kakek tua sakti yang juga merupakan seorang guru memerhatikan gerak-gerik Rangga Gading dari sebelum ia mandi hingga selesai. Kakek tersebut menghampiri Rangga Gading dan dengan ilmu kesaktiannya, Rangga Gading tahu bahwa kakek tersebut juga memiliki ilmu yang tinggi. Kakek tersebut dengan tersenyum bertanya mengapa Rangga Gading mencuri tanah tersebut namun Rangga Gading menjawab dengan penuh kesombongan bahwa ia tidak akan mengembalikan tanah tersebut dengan alasan bahwa ia sakti. Rangga Gading juga heran dan bertanya bagaimana kakek tersebut mengetahui namanya dan siapakah sosok kakek tersebut. Kakek tersebut pun bertanya kembali mengapa Rangga Gading menggunakan kesaktiannya untuk berbuat hal yang tidak baik dan Rangga Gading kembali merespon kakek tersebut dengan tidak acuh bahwa dia tidak peduli namun sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, Rangga Gading terjatuh dan badannya lumpuh. Ia merasakan rasa sakit yang luar biasa pada sendinya jika ia mencoba menggerakkan tubuhnya. Rangga Gading meminta ampunan kepada kakek tersebut dan berjanji untuk tidak lagi menyalahgunakan kesaktiannya. Sebagai balasannya, kakek tersebut meminta Rangga Gading untuk menjadi muridnya agar ia dapat kembali meluruskan jalan Rangga Gading.</p><p>Bersama kakek tersebut, Rangga Gading belajar dengan tekun di perguruannya. Ia tidak hanya diajarkan mengenai ilmu kesaktiannya, namun ia juga mempelajari ilmu akhlak sehingga ia dapat menggunakan kesaktiannya untuk hal-hal yang baik. Kakek sakti bangga dan senang dengan perubahan Rangga Gading dan ketika kakek tersebut wafat, ia berpesan kepada Rangga Gading agar menggantikan posisinya sebagai pemimpin di perguruan tersebut. Rangga Gading pun menjadi pemimpin yang berhasil membuat nama perguruan tersebut terkenal dan menerima lebih banyak murid. Rangga Gading yang semulanya dikenal sebagai pencuri sekarang dikenal sebagai orang sakti yang suka membantu.</p><p>Konon, perguruan tersebut dikenal dengan nama Pesantren Guntal-Gantel dan suatu hari pesantren tersebut tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi ketika para ulama dan santri sedang tidur. Mereka pun menjadi kodok dan tempat tersebut dinamakan Bangkongrarang yang berasal dari kata tanah yang dibawa dari karang dan loba bangkong, yang berarti banyak katak. Bangkongrarang juga dikenal angker. Sekarang, Guntal-Gantel dan Bangkongrarang dapat dilihat hanya sebagai tumpukan pasir di tengah sawah yang luas. Lahan tersebut pun menjadi tempat terlarang yang tidak boleh dimasuki. Banyak orang yang percaya bahwa jika ada burung yang terbang melintasi lahan tersebut, maka burung tersebut akan jatuh dan mati. Bahkan, saat bulan puasa tiba, bunyi bedug yang berasal dari lahan tersebut dapat terdengar di tengah malam dan orang-orang percaya bahwa itu merupakan bunyi bedug yang dipukul oleh para santri Pesantren Guntal-Gantel yang dipimpin oleh Rangga Gading.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-89521808433445774662022-07-16T01:00:00.005+07:002022-07-16T01:00:44.289+07:00Legenda Dewi Songgolangit<p> Dewi Songgolangit adalah salah satu tokoh dalam legenda rakyat Ponorogo. Nama Dewi Songgolangit memiliki arti menyangga langit. Sehingga diartikan bahwa jika mendekati Dewi Songgolangit sama halnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.</p><p>Dewi Songgolangit digambarkan sebagai putri kerajaan yang rupawan serta memiliki budi pekerti yang terpuji. Hal ini membuat banyak pangeran dan bangsawan berhasrat untuk menjadikannya istri. Salah satunya adalah Prabu Klono Sewandono, yaitu salah satu pangeran dari Kerajaan Bantarangin (salah satu kerajaan di dekat daerah Ponorogo), yang ingin mempersunting Dewi Songgolangit.</p><p>Disebutkan bahwa Dewi Songgolangit memberikan syarat bahwa dia mau menikah dengan Prabu Klono Sewandono dengan sebuah syarat. Syarat ini didapatkan sang Dewi dengan memohon petunjuk dari Sang Hyang Widhi dengan bersemedi. Syarat itu adalah Dewi menginginkan sebuah pertunjukan yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga pada akhirnya Prabu Klono Sewandono berhasil mendapatkan hati Dewi Songgolangit dengan mempertontonkan kesenian baru dan hewan berkepala dua sesuai syarat yang telah diucapkannya.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-74865593395399466542022-07-16T00:52:00.000+07:002022-07-16T00:52:04.067+07:00Legenda Asal Usul Ikan Patin<p>Pada jaman dahulu kala hidup lah seorang nelayan tua bernama Awang Gading yang tinggal di Tanah Melayu. Ia tinggal seorang diri di tepi sungai yang luas dan jernih. Namun, hidup seorang diri tidak membuat Awang Gading berkecil hati, ia senantiasa bahagia menjalani hari-harinya karena ia selalu mensyukuri nikmat yang diberi Tuhan kepadanya. Dan yang ia lakukan sehari-harinya adalah menangkap ikan di sungai dan mencari kayu di hutan.</p><p>Suatu sore, Awang Gading mengail di sungai selepas ia mencari kayu di hutan. Ia berkata “Semoga hari ini aku mendapatkan ikan yang besar.” Usai melemparkan kail ke sungai, ia menghibur dirinya dengan bernyanyi pelan. Tak lama, kailnya pun disentak ikan, ia pun berhati-hati mengangkat kail itu. Namun sayangnya ikan itu pun terlepas. Tidak putus asa, Awang Gading pun memasangkan umpan yang baru dan menunggu ikan memakan umpannya tersebut. Tak lama kailnya tersentak lagi, ia melihat yang menyentak kail itu adalah seekor ikan, tetapi setelah mengangkat kail perlahan, ikan itu pun terlepas lagi. Dan hal tersebut terjadi beberapa kali.</p><p>“Air pasang telan ke insang</p><p>Air surut telan ke perut</p><p>Renggutlah…!</p><p>Biar putus jangan rabut,”</p><p>Gumam Awang Gading sambil melempar pancingnya ke sungai.</p><p>Matahari sudah mulai tenggelam, menandakan akan datangnya malam. Namun tidak ada satu ikan pun didapatkan oleh Awang Gading. “Ternyata, aku belum beruntung hari ini.” gumam Awang Gading. Dan tak lama ia pun bergegas pulang kerumahnya. Namun baru beberapa langkah Awang Gading mendengar suara tangisan bayi. Ia merasa takut tapi ia tetap mencari darimana suara itu berasal. Tak lama kemudian, ia menemukan bayi perempuan yang diletakkan di atas batu tanpa alas apapun. Tampaknya bayi perempuan itu baru saja dilahirkan oleh ibunya. “Kasihan bayi ini seorang diri di tepi sungai.” gumam Awang Gading. Karena rasa kasihannya itu, Awang Gading memutuskan untuk membawa bayi tersebut ke rumahnya.</p><p>Dan pada malam itu juga Awang Gading membawa bayi tersebut ke rumah Tetua kampung. Tetua kampung berkata “Awang Gading, kamu dipercayai raja penghuni sungai untuk menjaga anaknya. Berbahagialah dan rawat ia dengan baik.” Dan Awang Gading pun membalas “Terima kasih Tetua! Saya akan merawat bayi ini, semoga kelak ia menjadi anak yang cerdas dengan budi pekerti yang baik.”</p><p>Acara selamatan atas kehadiran bayi perempuan tersebut diadakan oleh Awang Gading keesokan harinya. Ia mengundang seluruh tetangganya. Dan ia memutuskan untuk memberi nama bayi perempuan itu Dayang Kumunah. Setelah acara selesai Awang Gading pun menimang-nimang si bayi tersebut. Ia berkata “Dayang sayang, anakku seorang cepat lah besar dan menjadi gadis dambaan.”</p><p>Kehadiran Dayang Kumunah sangat berarti bagi Awang Gading, ia menjadi lebih giat bekerja dan memberikan seluruh perhatiannya untuk Dayang seorang. Selain itu Dayang Kumunah dibekali berbagai ilmu pengetahuan dan budi pekerti oleh Awang Gading. Setiap hari Awang Gading mengajak Dayang Kumunah ke sungai dan mencari kayu di hutan untuk mengenalkan kehidupan alam.</p><p>Tak terasa waktu pun terus berjalan, memperlihatkan Dayang Kumunah telah tumbuh menjadi gadis yang cantik dengan berbudi pekerti luhur. Dayang selalu membantu ayahnya dalam situasi apapun. Tetapi sayang sekali, Dayang tidak pernah tertawa sekalipun.</p><p>Suatu hari saat Dayang sedang menjemur pakaian, ada seorang pemuda tampan yang melewati rumah Dayang. Dan pada saat itupun pria tersebut langsung jatuh hati pada Dayang dan berniat untuk meminang Dayang. Pria itu bernama Awangku Usop.</p><p>Tak menunggu lama, beberapa hari setelah kejadian tersebut Awangku Usop langsung mendatangi rumah Dayang dan meminangnya.</p><p>“Maaf Tuan, nama saya Awangku Usop saya datang dari desa sebelah.” Kata Awangku Usop memperkenalkan dirinya.</p><p>“Ada apa gerangan, Ananda Awangku Usop?” Tanya Awang Gading.</p><p>“Saya datang kemari untuk meminang putri Tuan.” Ucap Awangku Usop</p><p>Setelah mendengar perkataan itu, Awang Gading tidak langsung memberikan jawaban. Ia bertanya terlebih dahulu pada anaknya. “Dayang anakku, bagaimana pendapatmu terhadap pinangan Usop?” Dan Dayang Kumunah pun membalas “Kanda Usop, kita berasal dari dua dunia yang berbeda. Saya berasal dari sungai dan mempunyai kebiasaan lain yang berbeda dari manusia lainnya. Saya bersedia menerima pinangan Kanda Usop, tetapi dengan syarat, jangan pernah minta saya untuk tertawa.” Dan Awangku Usop pun menjawab tegas “Baiklah, saya akan memenuhi syarat tersebut.”</p><p>Seminggu kemudian mereka pun menikah. Acara pernikahan berlangsung meriah, semua tetangga dan kerabat diundang. Para tamu undangan pun turut bergembira menyaksikan sang mempelai wanita, Dayang Kumunah yang cantik bersanding dengan Awangku Usop, mempelai pria yang sangat tampan. Kedua mempelai pun sangat berbahagia dengan pernihakan mereka, saling mencintai dan menyayangi satu sama lain.</p><p>Namun kebahagiaan mereka tidak bertahan lama, beberapa minggu setelah acara pernikahan mereka ayah Dayang Kumunah, yaitu Awang Gading meninggal dunia dikarenakan sakit parah yang dideritanya. Bagi Dayang Kumunah, Awang Gading sudah seperti ayah kandung sendiri, ia membesarkan Dayang Kumunah dengan penuh kasih sayang dan berbagai ilmu pengetahuan yang ia berikan pada Dayang Kumunah membuat dirinya menyayangi ‘ayahnya’ itu sepenuh hati. Berbulan-bulan lamanya Dayang Kumunah diselimuti kesedihan, hingga pada saat Dayang Kumunah melahirkan kelima anaknya, kesedihan itu pun mulai sedikit demi sedikit lenyap. Tak lama kemudian, ia pun mulai hidup bahagia lagi bersama sang suami dan kelima anaknya.</p><p>Namun apalah arti kebahagian keluarga jika sang suami tidak pernah melihat istrinya tertawa. Memang, sejak awal pernikahan hingga kini, Awangku Usop tidak pernah meminta Dayang Kumunah untuk tertawa. Tetapi saat si Bungsu sedang belajar jalan di suatu sore hari, dan seluruh keluarga berkumpul melihat kelakuan lucu si Bungsu, mereka semua tertawa kecuali Dayang Kumunah. Awangku Usop pun meminta istrinya itu untuk ikut tertawa, tetapi Dayang Kumunah menolak. Namun sang suami terus menerus memaksa istrinya untuk tertawa, hingga saat Dayang Kumunah ikut tertawa, terlihat insang yang keluar dari mulutnya. Dan Dayang Kumunah pun langsung menyadari hal itu, ia bergegas lari ke sungai meninggalkan Awangku Usop serta kelima anaknya dan keluarganya kebingungan.</p><p>Tanpa basa-basi Awangku Usop beserta anak-anaknya mengikuti Dayang Kumunah. Sesampainya mereka di sungai, mereka melihat Dayang Kumunah sudah menjelma menjadi ikan dan melompat ke air. Awangku Usop pun tersadar bahwa ia telah melanggar syarat yang diberikan oleh istrinya itu. Ia berkata “Maafkan aku istriku, aku sangat menyesal telah melanggar janjiku sendiri. Kembalilah ke rumah, istriku!”</p><p>Nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terlambat. Dayang Kumunah telah terjun ke sungai dan menjadi ikan yang memiliki bentuk badan cantik dengan kulit mengkilap tanpa sisik. Mukanya menyerupai raut wajah manusia, dan ekornya seolah-olah sepasang kaki manusia yang bersilang. Orang-orang menyebutnya ikan patin.</p><p>Namun, sebelum menyelam ke air, Dayang Kumunah sempat berpesan kepada Awangku Usop. “Kanda, jaga anak-anak kita dengan baik.”</p><p>Awangku Usop beserta kelima anaknya merasakan kesedihan yang mendalam melihat Dayang Kumunah yang mereka cintai sudah berubah menjadi seekor ikan. Maka dari itu mereka berjanji tidak akan pernah memakan ikan patin, karena dianggap keluarga mereka. Dan karena itulah sebagian orang melayu tidak makan ikan patin.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-8590691183614164532022-07-15T03:49:00.007+07:002022-07-15T04:00:01.026+07:00Pedang Luwuk<p>Pedang Luwuk adalah pedang bermata satu yang lurus. Bagian bilah pedang (wilah) dari pangkal sampai ujung mempunyai lebar yang sama, tapi ada juga pedang luwuk yang bagian pangkal wilah lebih kecil dari bagian tengah wilah. Bilah (wilah) pedang ini terbuat dari besi pamor atau baja damaskus. Di bagian ujung wilah berbentuk lancip seperti pisau. Gagang pedang luwuk ini terbuat dari kayu atau tanduk. Panjang keseluruhan pedang luwuk ini tidak lebih dari 85 cm.</p><p>Pedang pendek dari pulau Jawa ini ditemukan terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Konon pedang ini dinamakan Pedang Luwuk, karena dibuat oleh seorang Empu yang bernama Ki Luwuk, Ki Luwuk konon berasal dari Luwuk (Kedatuan Luwu) sebuah kerajaan kuno di Sulawesi Selatan. Pedang ini dipercayai mempunyai daya magis karena dibuat dengan ritual khusus. Pedang ini telah ada dari masa Majapahit, pedang luwuk tercatat sebagai salah satu senjata mematikan dalam Perang Paregreg. Pedang luwuk hanya boleh digunakan oleh kalangan bangsawan atau ksatria di Jawa waktu itu.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-47099194898019056682022-07-12T02:46:00.004+07:002022-07-12T02:46:36.318+07:00Keris mpu gandring<p>Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.</p><p>Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah titisan wisnu. Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" (gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut.</p><p>Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya membuat sarung keris tersebut. Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah satu hari dan harus diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dan terakhir </p><p>Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu belum selesai dibuat) selebihnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris (yang justru disimpan dalam keris itu untuk menambah kemampuannya). Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singhasari. </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-6753140054580411152022-07-11T04:32:00.001+07:002022-07-11T04:51:48.460+07:00Khasiat bayam duri (Amaranthaceae)<div>Khasiat bayam duri, Di Bali, namanya Bayam Kikihan, Bayam siap, atau Kerug Pasih. Sedangkan di Minahasa bernama Kedawa Mawaw, karawa rap-rap, karawa in asu, korawa kawayo. Di Makasar namanya Sinau katinting, di Bugis bernama Podo Maduri. Tapi di Halmahera Utara bayam duri lebih dikenal dengan nama Maijanga atau ma hohoru, di Ternate namanya Baya, sedangkan di Loda bernama Loda</div><div><br /></div><div>Untuk mengobati :</div><div><br /></div><div><b>Disentri </b></div><div>Akar segar 30 gr dicuci bersih, ditambah 15 gr gula enau dan air bersih secukupnya lalu direbus hingga sisa 1 gelas, minum sebelum makan. </div><div><b><br /></b></div><div><b>Keputihan </b></div><div>Akar segar 30-60 gr, dicuci bersih ditambahkan sedikit gula batu, digodok dengan 3 gls air sampai 1</div><div>gls, disaring dan diminum. </div><div><br /></div><div><b>TBC Kelenjar </b></div><div>Akar segar 30-60 gr atau seluruh tumbuhan, dicuci bersih digodok air bersih dicampur arak secukupnya, diminum. </div><div><br /></div><div><b>Sakit kerongkongan </b></div><div>Akar segar 45 gr dicuci bersih, digodog dan diminum.</div><div><br /></div><div><b>Bisul </b></div><div>Daun segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus, campurkan madu secukupnya menutupi bisul </div><div>lalu dibalut. Sehari diganti 2x. </div><div> </div><div><b>Wasir </b></div><div>Segenggam daun segar dicuci, digodog dan dipakai menguapi dan mencuci wasirnya. </div><div><b><br /></b></div><div><b>Eksim (Dermatitis) </b></div><div>Seluruh tumbuhan secukupnya digodok, tambahkan sedikit garam dan airnya digunakan mencuci bagian yang sakit. </div><div><br /></div><div><b>Radang saluran pernapasan </b></div><div>Daun 1/4 genggam dicuci dan digiling halus, diberi air masak 3 sendok makan dan garam sedikit, </div><div>diperas dan disaring lalu diminum 2x sehari </div><div><br /></div><div><b>Gusi luka berdarah</b> </div><div>Tanaman secukupnya dibakar (dengan alas genteng)
dan dijadikan bubuk, dipakai seperti salep dioleskan
kebagian yang sakit. </div><div><br /></div><div><b>Demam </b></div><div>Daun segar segenggam dicuci, digiling, ditambah
air, dipakai sebagai tapal didahi.</div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-16108700696532189302022-07-10T01:14:00.000+07:002022-07-10T01:14:15.688+07:00Raja Ampat dari Telur Naga<p>Dikisahkan, sepasang suami istri tinggal di Wawiyai Raja Ampat, tepatnya di Papua Barat. Seperti biasa, mereka pergi mencari makan setiap pagi. Saat mereka mencari makan, mereka menemukan 6 telur berukuran besar, yang berbeda dengan telur pada umumnya.</p><p>"Istri saya, coba lihat apa yang saya temukan."</p><p>"Hm... apa ini? Sepertinya telur"</p><p>"Ya, sepertinya ini adalah telur naga."</p><p>"Apa? Bisakah kita membawa telur ini ke rumah kita, suamiku?"</p><p>"Tentu saja kita bisa. Kita akan makan telur ini saat kita pulang nanti"</p><p>Ujung-ujungnya, pasangan suami istri tersebut langsung memasukkan telur-telur tersebut ke dalam kantong, membawanya pulang untuk dimasak. Sesampai di rumah, istri langsung menyiapkan campuran bumbu masak telur, dengan bantuan suami. Saat mereka akan menyiapkan bumbu, mereka mendengar sesuatu.</p><p>"Istri saya, apakah Anda mendengar suara dari meja depan?"</p><p>"Oh... iya suamiku. Aku mendengarnya. Uhh... coba kamu cek dulu."</p><p>Ketika sang suami mencari asal muasal suara tersebut, ia terkejut melihat bahwa kelima telur tersebut telah menetas, dan berwujud empat anak laki-laki dan satu perempuan, sedangkan satu telur lagi telah mengeras seperti batu.</p><p>"Hah! Telur itu menetas menjadi manusia…!? Istriku, lihat ke sini!"</p><p>"Ya! Tunggu sebentar suamiku!!"</p><p>Sang istri menghentikan pekerjaannya, lalu mendekati suaminya</p><p>"Ada apa suamiku? Kenapa kamu berteriak?"</p><p>"Lihat istriku!"</p><p>“Haa! Astaga!! "</p><p>Sang istri kemudian mendekati telur tersebut dan mengambilnya satu per satu. Anak-anak keluar dari telurnya, dan dibungkus dengan pakaian yang berwarna putih dan lembut seperti sutra. Ini menunjukkan bahwa mereka adalah keturunan dari raja-raja surga.</p><p>“Wahh… O bayi-bayi imut, kamu adalah keturunan raja-raja surga. Aku akan menjagamu dengan baik ”</p><p>Pasangan suami istri tersebut akhirnya mengasuh kelima anaknya hingga mereka dewasa. Setelah dewasa, keempat anak laki-laki tersebut kemudian menjadi raja yang berkuasa di Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Sementara itu, putrinya, karena suatu alasan, diasingkan di Pulau Numfor, dan menghasilkan keturunan di pulau itu.</p><p>Satu telur yang mengeras menjadi batu sekarang dikenal sebagai Kapatnai. Telur-telur itu diperlakukan seperti raja oleh penduduk setempat. Telur yang berubah menjadi batu itu bahkan diberi tempat pemujaan, lengkap dengan dua buah batu yang berfungsi sebagai penjaga di kanan-kiri pintu masuk. Tiap tahun batu itu dicuci, lalu sisa air dari telur itu juga ditaburkan sebagai ritual bagi suku kawe.</p><p>Batu tersebut tidak dapat dilihat setiap saat, kecuali setahun sekali, yaitu saat dimandikan dalam suatu upacara. Karena masyarakat menghormati keberadaan telur batu tersebut maka masyarakat menjadikan rumah yang dibangun di tepi sungai Waikeo sebagai tempat tinggal mereka, dan hingga saat ini masih menjadi objek pemujaan bagi masyarakat setempat. </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-10621521862899509562022-07-10T01:06:00.000+07:002022-07-10T01:06:06.975+07:00Asal Mula Sungai Kawat<p style="background-color: white; color: #202122; font-family: sans-serif; font-size: 14px; margin: 0.5em 0px;">Asal mula sungai kawat adalah Salah satu dari cerita rakyat yang terkenal dari kalimantan...Al kisah, ada seorang nelayan miskin keluar dari rumahnya untuk mencari ikan buat ia dan keluarganya. Pada hari itu, si nelayan seperti biasa ia mendayung perahu ia menuju sungai. Saat dia sampai di tengah sungai, pancing yang ia bawa diberi umpan dan dibuang ke bagian sungai yang menurut ia akan terdapat ikan yang lebih banyak.</p><p style="background-color: white; color: #202122; font-family: sans-serif; font-size: 14px; margin: 0.5em 0px;">Telah lama ia menunggu di tengah sungai, tetap tidak ada satu ekor ikan pun yang tertangkap. Tetapi, nelayan masih bersabar dan tetap menunggu karena ia harus pulang dengan ikan. Tidak lama kemudian kailnya mengait sesuatu. Ketika si nelayan mengangkat kailnya, ia tampak bahwa yang nyangkut adalah satu gulungan kawat. Setelah diperhatikan lebih dekat ternyata gulungan kawat ini terbuat dari emas.</p><p style="background-color: white; color: #202122; font-family: sans-serif; font-size: 14px; margin: 0.5em 0px;">Tiba-tiba, kegembiraan menyelimuti dirinya. Si nelayan membayangkan betapa mahalnya gulungan kawat jika ia akan jualnya. Satu depa yang telah ia menarik, nelayan menjadi semakin rakus dan nafsu serakah ia telah menguasai dirinya. Hari pun sudah gelap, ia tetap terus menerus menarik kawat dari sungai, seolah-olah itu tidak ada habisnya. Sungguh aneh, dari dalam ada yang berkata.</p><p style="background-color: white; color: #202122; font-family: sans-serif; font-size: 14px; margin: 0.5em 0px;">“Sudah, cukuplah, putuskan saja kawatnya,” sebuah suara dari sungai memperintakan.</p><p style="background-color: white; color: #202122; font-family: sans-serif; font-size: 14px; margin: 0.5em 0px;">Tetapi si nelayan tidak menuruti suara itu dan tetap lanjut menarik kawat emas dari sungai. Karena semangatnya untuk membawa pulang ke rumah kawat emas sebanyak mungkin, ia jadinya lupa diri dan nafsu serakah juga menguasai jiwa si nelayan.</p><p style="background-color: white; color: #202122; font-family: sans-serif; font-size: 14px; margin: 0.5em 0px;">Sekali lagi, suara dari dalam sungai memperingatkan dia, “Hentikanlah.” Tetapi si nelayan tidak mendengarnya dan tetap menarik kawat.</p><p style="background-color: white; color: #202122; font-family: sans-serif; font-size: 14px; margin: 0.5em 0px;">Tidak lama kemudian, perahu si nelayan mulai dipenuhi oleh air karena kawat yang ia menarik terlalu banyak dan menjadi semakin berat. Di saat ini, nelayan akhirnya sadar bahwa ia telah salah. Tetapi kesadaran ini sudah terlalu lambat. Air telah memenuhi seluruh sungai dan nelayan tenggelam ke dasar sungai dan tertimpa oleh kawat emas.</p><p style="background-color: white; color: #202122; font-family: sans-serif; font-size: 14px; margin: 0.5em 0px;">Semenjak ini, masyarakat menyebut sungai ini tempat tenggelamnya sang nelayan dengan kawat emas itu menjadi, Sungai Kawat.</p><span id="fullpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-86171232658168889522022-07-10T00:34:00.007+07:002022-07-10T00:34:40.617+07:00Khasiat tanaman blimbing manis (Sweet starfruit)<p> Khasiat dan kegunaan blimbing manis, Belimbing legi (Jawa), Belimbing amis (Sunda), Balireng </p><p>(Bugis), Lembetua (Gorontalo).</p><p>Untuk mengobati :</p><p><b>Sakit lever </b></p><p>12-15 gr akar kering dicuci ditambah air, direbus dan diminum. </p><p><b>Koreng </b></p><p>Daun segar direbus, airnya hangat-hangat untuk mencuci bagian yang sakit. </p><p><b>Bisul</b> </p><p>Daun segar digiling halus, aduk dengan air cucian beras sehingga jadi bubur, tempelkan dan balut. </p><p><b>Malaria </b></p><p>15-24 gram bunga kering seduh dengan air panas/ mendidih diminum sehari 2x. </p><p><b>Kanker </b></p><p>1/4 genggam daun belimbing, 1/2 lembar daun pepaya muda, 1/4 genggam daun cerme muda, 1/4 genggam daun cerme muda, 1/3 genggam daun bayam merah, 2 jari wortel, dicuci bersih tambah air matang 1.5 gelasdigiling halus, disaring dan airnya ditambah 1 sendok madu lalu diminum. </p><p><b>Kencing batu </b></p><p>3-5 buah belimbing direbus ditambah madu dan diminum. </p><p><b>Sakit pada sendi </b></p><p>120 gr akar segar dicuci bersih, dipotong seperlunya dimasukan kedalam 600 cc arak, tutup rapat disimpan 7 hari dan minum sehari 1 sloki. </p><p><b>Darah tinggi </b></p><p>2 buah yang masak atau masih hijau dimakan setelah makan pagi dan makan sore. </p><p>Influenza, sakit tenggorokan : </p><p>90-120 gr buah belimbing segar di juice, saring dan minum airnya. </p><p><b>Sakit kepala kronis </b></p><p>30-45 grm akar segar dipotong kecil-kecil dicuci bersih, ambil 120 grm tahu, tambahkan air sampai terendam di tim dan dimakan sehari sekali. </p><p><b>Diabetes melitus dan kolesterol </b></p><p>Buah yang masak atau masih hijau 2 biji segar, dimakan setelah makan pagi dan sore. </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-58810950604028629282022-07-10T00:24:00.000+07:002022-07-10T00:24:00.378+07:00Khasiat blimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L )<p>Khasiat dan kegunaan blimbing wuluh, Belimbing buloh, Belimbing asam, Belimbing tunjuk, Calincing, Balimbeng. </p><p>Antipiretik; Ekspektoran </p><p>Untuk mengobati : </p><p><b>Batuk; Sakit tenggorokan; Sariawan</b></p><p>Bunga belimbing wuluh segar 1 genggam; Buah adas manis secukupnya; Air 1/4 cangkir; Gula batu secukup nya, Dipipis, Diminum sehari 2 kali; pagi dan sore; tiap kali diminum 1 sampai 2 sendok makan. </p><p><b>Kencing manis</b></p><p>Daun belimbing wuluh segar 20 g; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 1/4 cangkir.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-8542553566368957622022-07-10T00:17:00.007+07:002022-07-10T00:17:54.878+07:00Khasiat daun bluntas (Pluchea indica L. )<div>Khasiat daun Bluntas, Baruntas, Luntas, Lamutasa.<div><span id="fullpost"></span></div><div>Diaforetik; Analgesik; Stomakik
Nama simplesia: Plucheae indicae Folium</div><div><br /></div><div>Untuk mengobati ;</div><div><br /></div><div><b>Keputihan</b></div><div><br /></div><div>Daun beluntas muda segar 20 helai; Akar tapak liman 1 pohon; Air secukupnya, Dipipis, Diminum sehari 1 kali di waktu pagi; 1/4 cangkir. </div><div><br /></div><div><b>Nyeri persendiaan/Nyeri pinggang</b></div><div><br /></div><div>Akar beluntas segar 5 g; Rimpang kencur segar 7 g; Rimpang temu lawak segar 6 g; Rimpang kunyit segar 6 g; Air 120 ml, Dipipis, Diminum sehari 1 kali 100 ml.</div><div><br /></div><div><b>Malaria</b></div><div><br /></div><div>Daun beluntas segar 30 helai; Daun sirih segar 7 helai; Daun sembung segar 9 helai; Daun asam muda segar 2 genggam; Air 20 ltr , Dibuat infus, Uapkan ke tempat tidur yang digunakan ukub. </div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-25242760891139391782022-07-09T23:12:00.003+07:002022-07-09T23:12:28.405+07:00Khasiat batang dan daun bidara upas (Merremia mammosa (Lour)Hall.F)<p>Khasiat batang dan daun Bidara upas, Widara upas, Blanar laktagog .</p><p>Antiinflamasi, Antipiretik </p><p>Untuk mengobati :</p><p><b>Batuk, Radang tenggorakan, Suara parau</b> </p><p>Umbi bidara upas segar 8 g; Rimpang kencur 6 g; Daun sirih 3 helai; Buah kapulaga 3 g; Air secukupnya, Dipipis, Beningan untuk berkumur kemudian diminum 2 kali sehari, pagi dan sore </p><p><b>Difteri/Mules</b> :</p><p>Umbi segar bidara upas 8 g; Air matang sampai 1/4 cangkir, Umbi bidara upas diparut; kemudian diperas dengan kain saringan, Beningan digunakan untuk berkumur kemudian diminum; 2 kali sehari; tiap kali untuk orang dewasa; 2-3 sendok makan; untuk anak anak 1 sendok makan; bila perlu dapat diencerkan dengan air matang. </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-52571014122571120502022-07-09T23:03:00.000+07:002022-07-09T23:03:08.883+07:00Khasiat batang dan daun bratawali ( Tinospora tuberculata Beumee )<p>Khasiat dan kegunaan batang dan daun bratawali, Andowali, Antawali, Putrawali, Daun gadel</p><p>Antipiretikum; Tonikum; Antiperiodikum; Diuretikum; Antidiabetik </p><p>Untuk mengobati :</p><p><b>Demam</b></p><p>Batang bratawali 3 g; Daun sembung 6 g; Daun kumis kucing 4 g; Rimpang lengkuas 4 g; Air 110 ml, Dipipis, direbus atau pil, Diminum 1 kali sehari sebanyak 50 ml. </p><p><b>Rematik </b></p><p>Batang bratawali 2 g; Rimpang kencur 7 g; Biji sledri 2 g,Daun jambu monyet muda 5 g; Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml, apabila dibuat pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. </p><p><b>Gatal-gatal </b></p><p>Batang bratawali secukupnya; Air 1 periuk, Direbus sam pai mendidih selama 15 menit, Digunakan untuk meren dam diri, terutama pada bagian yang gatal </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-56587974099760883822022-07-09T22:51:00.007+07:002022-07-09T22:51:46.587+07:00Khasiat akar bunga pagoda (Clerodendrum japonicum)<p>Khasiat dan kegunaan akar bunga pagoda, Senggugu, Tumbak raja</p><p>Antiradang; Diuretik; Sedatif; Hemostatis </p><p>Untuk mengobati :</p><p><b>Bisul dan Koreng </b></p><p>Daun bunga pagoda 7 lembar; Madu 25 ml; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum pagi dan sore </p><p><b>Wasir berdarah</b></p><p>Akar bunga pagoda 25 g; Air 110 ml, Direbus hingga mendidih, Diminum 2 kali sehari.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-5636832395717666152022-07-09T20:24:00.005+07:002022-07-09T20:24:56.224+07:00Khasiat akar bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L)<p> Khasiat dan kegunaan bunga pukul empat, Kembang pagi sore; Bunga tete apa; Lorelaka; Bodoko
sina; Turaga; Bele de nuit</p><p>Anti inflamasi; Diuretik </p><p>Untuk mengobati :</p><p>Radang amandel, Radang prostat: </p><p>Akar bunga pukul empat segar 10 g; Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis, Dikompreskan pada bagian yang sakit.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-56683304523179463512022-07-09T19:41:00.002+07:002022-07-09T20:20:15.260+07:00Khasiat buah Adas ( Foeniculum vulgare Mill )<p>Khasiat buah adas , sebagai :</p><p>Anti inflamasi , karminatif , diuretik , anti mikroba. </p><p>Untuk mengobati beberapa penyakit seperti di bawah ini : </p><p><b>Sembelit</b>: </p><p>Adas 3 butir; Daun muda jambu biji 3 lembar; Kulit batang pulosari 1/2 jari; air 2 cangkir; Ramuan direbus hingga mendidih sampai diperoleh cairan 1 cangkir kemudian disaring, Bayi umur 3 bulan: sehari minum 5-7 kali, tiap kali 1 sendok teh; Bayi umur 6 bulan: sehari minum 3 kali, tiap kali 1 sendok makan; Anak umur 3tahun: sehari minum 3 kali, tiap kali 2 sendok makan; Remaja: sehari minum 1 kali, tiap kali 1 cangkir. </p><p><b>Batuk</b>: </p><p>Adas 3 butir; Gula batu secukupnya; Air secukupnya; Daun sagamanis 7 lembar; Kulit batang pulosari 1 jari; Bawang merah 1 buah, Campuran ditambah air sedikit, lalu ditumbuk halus, kemudian dibungkus dengan daun pisang selanjutnya dikukus 15 menit, lalu diperas dengan kain bersih, Diminum sekaligus sebelum tidur. </p><p><b>Sakit perut</b>: </p><p>Adas 5 butir; Ketumbar 11 biji; Merica bolong 11 biji; Daun po’o segar 20 lembar; Air 2 cangkir; Kunyit 1/2 jari; Lempuyang wangi dibakar 1 biji; Temu kunci dibakar 3 biji; Temu kunci segar 3 biji; Kayu ules 1 biji, Campuran ditumbuk, kemudian dididihkan sampai memperoleh 1 cangkir, lalu disaring dengan kain bersih, Diminum sehari 2 kali. </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-42333232339431492932022-07-09T19:29:00.001+07:002022-07-09T19:29:19.630+07:00Khasiat tanaman anting-anting ( Acalypha australis L )<p>Khasiat tanaman anting-anting sebagai berikut :</p><p><b>Disentri Amoeba </b>: </p><p>Tanaman kering (seluruh batang) sekitar 30-60 gram direbus, air rebusan diminum 2 kali dan diulangi untuk 5-10 hari. </p><p><b>Dermatitis, Eksema, Koreng</b> : </p><p>Herba segar secukupnya direbus, air rebusannya untuk cuci kulit yang sakit. </p><p><b>Batuk, mimisan dan berak darah </b>: </p><p>Tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum setelah dingin. </p><p><b>Pendarahan, Luka bakar </b>: </p><p>Herba segar ditambah gula pasir secukupnya, dilumatkan kemudian ditempel ketempat yang sakit.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-52535737557859315012022-07-09T19:20:00.005+07:002022-07-09T19:31:54.780+07:00Khasiat daun alpokat ( Persea gratissima Gaerin )<div>Khasiat daun alpokat sebagai :</div><div><br /></div><div>Diuretik , Anti bakteri </div><div><br /></div><div>Caranya :</div><div><br /></div><div>Batu ginjal : </div><div>Daun alpokat segar 7 helai; Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum sehari 2 kali; pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml </div><div><br /></div><div>Sakit perut dan Disentri : </div><div>Daun alpokat segar 5 g; Rimpang temu kunci segar 5 g; Rimpang kunyit segar 6 g; Rasuk angin 1/2 g; Daun pegagan segar 6 g; Air 115 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-91850080893681266412022-07-09T06:03:00.009+07:002022-07-09T06:06:44.143+07:00Khasiat Daun Wungu ( handeuleum )<p><b>Sembelit</b></p><p>Rebus 7 helai daun wungu dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum sekaligus pada pagi hari.</p><p><b>Ambeien</b></p><p>15 helai daun wungu, seibu jari kunyit, sedikit gula aren direbus dengan 4 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Minum 2x sehari, masing-masing 1 gelas.</p><p><b>Bisul</b></p><p>Beberapa helai daun handeuleum dicuci lalu ditumbuk halus. Oleskan pada bisul.</p><p><b>Demam karena perut kotor</b></p><p>7 helai daun handeuleum, 5 iris temulawak direbus dengan segelas air. Saring. Minum 1x sehari.</p><p><b>Batu empedu</b></p><p>7 helai daun handeuleum, beberapa helai daun urat direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.</p><p><b>Melancarkan haid</b></p><p>Segenggam bunga daun handeuleum yang sudah dikeringkan, direbus dengan 4 gelas air. Minum seperti kita minum teh 3x sehari. Catatan: Sebaiknya diminum menjelang haid.</p><p><b>Bengkak karena terpukul</b></p><p>Kulit batang handeuleum ditumbuk halus lalu letakkan di bagian yang bengkak.</p><p><b>Rematik</b></p><p>Segenggam daun wungu dicuci lalu ditumbuk. Oleskan pada bagian yang sakit. (mrd)</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-31351926102181677932022-07-09T05:47:00.008+07:002022-07-09T05:48:26.840+07:00Mencegah gatal-gatal dan penyakit kulit dengan kunyit<p>Ambil 1 ruas kunyit, bersihkan lalu parut kunyit. </p><p>Ambil biji cengkeh lalu ditumbuk, parutan kunyit tadi Anda campurkan dengan tumbukan biji cengkeh dan bunga melati. </p><p>Remas-remas, lalu balurkan pada tubuh yang gatal. </p><p>Untuk mencegah luka, Anda cukup mencampurkan parutan kunyit dan asam kawak, balurkan sampai luka mengering dan tidak terasa sakit lagi.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-58157165628821957642022-07-09T05:38:00.002+07:002022-07-09T05:38:25.531+07:00Tips pencegahan dan pengobatan kanker<p>Penggunaan Kunyit Putih dapat di komsumsi langsung maupun dengan diolah dengan mencampurkan dengan bahan ramuan lainnya. </p><p>Secara umum mengolah kunyit putih dengan dikeringkan. </p><p>Untuk mencegah kanker, biasanya kunyit putih diiris kecil-kecil kemudian dikeringkan. </p><p>Setelah kering ambil sekitar 100 gram kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih dan air rebusan tersisa 3 gelas saja. </p><p>Saring dan dinginkan. air rebusan kunyit putih jika digunakan untuk mencegah kanker serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebaiknya dikomsumsi selama 3 bulan secara rutin dengan dosis 2 gelas sehari dengan komsumsi 3 bulan . </p><p>Efek dari komsumsi kunyit putih pada awal bulan akan menimbulkan buang air lebih sering, badan terasa lemas, dan pening. </p><p>Untuk mengatasi masalah yang biasa timbul ini disarankan untuk mengkomsumsi makanan bergizi dan banyak mengandung vitamin dan memperbanyak minum air putih.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-58181177745133745292022-07-06T06:18:00.002+07:002022-07-09T06:23:23.937+07:00Khasiat daun awar-awar (Ficus septicum Burm)<p> Khasiat daun awar-awar di antaranya untuk mengobati, Herpes dan Rematik </p><p>Cara pengolahannya adalah ambil daun awar-awar segar secukupnya dan air secukupnya, kemudian</p><p>Dipipis sampai berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian kulit yang sakit.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-4459244177821379032022-06-06T00:29:00.004+07:002022-06-06T00:29:35.063+07:00Manfaat kulit manggaJika kebetulan anda yang sedang datang bulan,maka tepat sekali membeli mangga.<span id="fullpost"></span><div><br /></div><div>Kulit mangga yang di goreng merupakan obat mujarab untuk pendarahan yang berlebihan selama</div><div>datang bulan.</div><div><br /></div><div>Ambilah kulit mangga yang masih hijau, Kemudian goreng dalam minyak yang sudah panas, setalah masak , Makanlah, ulangi sampai pendarahan berkurang.</div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6326295872898694551.post-77614172014692518572022-06-05T23:48:00.000+07:002022-06-05T23:48:03.405+07:00Membersihkan minyak gorengPanaskan minyak goreng sisa penggorengan ikan atau apa saja di atas wajan atau penggorengan. <span id="fullpost"></span><div>Jika sudah panas ambil 2 atau 3 sendok nasi dan gorenglah.</div><div><br /></div><div>Kurang lebih 4 menit kemudian nasi akan menggumpal, lalu buang dari minyak tadi.</div><div>Minyak akan nampak bersih, tidak kotor seperti semula.</div>Unknownnoreply@blogger.com0