DEWI AMBALIKA atau Dewi Ambiki (Mahabharata) adalah putri bungsu dari tiga bersaudara putri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura dengan permaisuri dewi Swargandini. Kedua saudara kandungnya masing-masing bernama ; Dewi Amba, yang secara tak sengaja mati terbunuh oleh panah Dewabrata/Resi Bisma, dan Dewi Ambika, yang menjadi istri Prabu Citragada, putra sulung Prabu Santanu dengan Dewi
- Khasiat blimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L )
- Khasiat batang dan daun bratawali ( Tinospora tuberculata Beumee )
- Khasiat batang dan daun bidara upas (Merremia mammosa (Lour)Hall.F)
- Khasiat akar bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L)
- Khasiat akar bunga pagoda (Clerodendrum japonicum)
- Khasiat daun bluntas (Pluchea indica L. )
- Khasiat buah Adas ( Foeniculum vulgare Mill )
Durgandini dari negara Astina, dan kemudian menjadi istri Begawan Abiyasa.
Dewi Ambalika dan kakaknya, Dewi Ambaliki menjadi putri boyongan Dewabrata/Resi Bisma yang telah berhasil memenangkan sayembara tanding di negara Giyantipura dengan membunuh Wahmuka dan Arimuka. Di negara Astina, Dewi Ambalika dinikahkan dengan Wicitrawirya, putra
bungsu Prabu Santanu dengan Dewi Durgandini. Setelah Prabu Wicitrawirya meninggal karena sakit, atas kehendak Dewi Durgandini, Dewi Ambalika dinikahkan dengan Begawan Abiyasa, putra tunggal Dewi Durgandini dengan Begawan Palasara dari pertapaan Retawu. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putra yang berwajah pucat, yang diberi nama Pandu, yang secara turun temurun kelak menurunkan keluarga Pandawa.
Dewi Ambalika berumur sangat panjang. Ia hidup sampai berakhirnya perang Bharatayuda Setelah penobatan Yudhistira menjadi raja negara Astina bergelar Prabu Kalimataya, dengan bimbingan Begawan Abiyasa, Dewi Ambika mati moksa bersama-sama dengan Dewi Ambika dan Dewi Durgandini.
Dewi Ambalika dan kakaknya, Dewi Ambaliki menjadi putri boyongan Dewabrata/Resi Bisma yang telah berhasil memenangkan sayembara tanding di negara Giyantipura dengan membunuh Wahmuka dan Arimuka. Di negara Astina, Dewi Ambalika dinikahkan dengan Wicitrawirya, putra
bungsu Prabu Santanu dengan Dewi Durgandini. Setelah Prabu Wicitrawirya meninggal karena sakit, atas kehendak Dewi Durgandini, Dewi Ambalika dinikahkan dengan Begawan Abiyasa, putra tunggal Dewi Durgandini dengan Begawan Palasara dari pertapaan Retawu. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putra yang berwajah pucat, yang diberi nama Pandu, yang secara turun temurun kelak menurunkan keluarga Pandawa.
Dewi Ambalika berumur sangat panjang. Ia hidup sampai berakhirnya perang Bharatayuda Setelah penobatan Yudhistira menjadi raja negara Astina bergelar Prabu Kalimataya, dengan bimbingan Begawan Abiyasa, Dewi Ambika mati moksa bersama-sama dengan Dewi Ambika dan Dewi Durgandini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar