RAMAWIJAYA dikenal pula dengan nama Ramayana, Ramaragawa, Ramacandra, Ramabadra, Rawadewa dan Raguputra. Ia merupakan putra tunggal Prabu Dasarata, raja negara Ayodya dengan permaisuri Dewi Kusalya. Ramawijaya mempunyai empat orang saudara seayah lain ibu masing-masing bernama ; Leksmana/Leksmanawidagda dari permaisuri Dewi Sumitra, Barata, Satrugna dan Dewi Kawakwa dari permaisuri Dewi Kekayi.
Rama adalah titisan Dewa Wisnu yang bertugas menciptakan kesejahteraan dunia. Ia berjuang bersama adiknya, Leksmana. Rama menikah dengan
- Barangsiapa Yang Senang Untuk Bertemu Dengan ALLAH,Maka ALLAH Senang Untuk Bertemu Dengannya
- Besok di Hari Qiyamat Akan di Katakan Kepada Nabi Adam "Keluarkan Keturunanmu Yang Masuk Neraka"
- Telaga NABI SAW
- Balasan Memusuhi Wali-Wali ALAH dan Seutama-utama Amal Untuk Mendekatkan Diri Kepada ALLAH Ta'ala
- Perdebatan Sorga dan Neraka dan Pengaduan Neraka
- Larangan Mencela Orang Yang Sudah Meninggal
- Belas Kasih dan Doa NABI SAW Bagi Umat Beliau
Dewi Sinta, titisan Bathari Sri Widowati. putri Prabu Janaka raja negara Mantili. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang putra masing-masing bernama; Lawa dan Kusya.
Rama berkedudukan sebagai putra mahkota Ayodya. Tapi ia gagal naik tahta karena Prabu Dasarata terpaksa memenuhi tuntutan Dewi Kekayi yang menghendaki Barata sebagai raja Ayodya. Rama bahkan harus meningggalkan Ayodya, menjalani pengasingan selama 13 tahun. Berbagai dharma satria telah dilaksanakan oleh Ramawijaya. Ia telah mengalahkan dan menyadarkan Ramaparasu yang salah menjalankan dharmanya. Rama juga membunuh Resi Subali, putra Resi Gotamadari dari pertapaan Grastina/Daksinapata karena bersikap angkara murka. Terakhir, Rama berhasil, membunuh Prabu Dasamuka, raja negara Alengka, yang bukan saja menculik Dewi Sinta, tetapi juga telah berbuat angkara murka dan menimbulkan berbagai kesengsaraan umat Ancapada.
Setelah berakhirnya perang Alengka dan 13 tahun hidup dalam pengasingan, Rama kembali ke negara Ayodya. Ia naik tahta negara Ayodya, menggantikan Prabu Barata yang mengundurkan diri. Ramawijaya meninggal dalam usia lanjut dan jenazahnya dimakamkan di gunung Kutarunggu.
Rama berkedudukan sebagai putra mahkota Ayodya. Tapi ia gagal naik tahta karena Prabu Dasarata terpaksa memenuhi tuntutan Dewi Kekayi yang menghendaki Barata sebagai raja Ayodya. Rama bahkan harus meningggalkan Ayodya, menjalani pengasingan selama 13 tahun. Berbagai dharma satria telah dilaksanakan oleh Ramawijaya. Ia telah mengalahkan dan menyadarkan Ramaparasu yang salah menjalankan dharmanya. Rama juga membunuh Resi Subali, putra Resi Gotamadari dari pertapaan Grastina/Daksinapata karena bersikap angkara murka. Terakhir, Rama berhasil, membunuh Prabu Dasamuka, raja negara Alengka, yang bukan saja menculik Dewi Sinta, tetapi juga telah berbuat angkara murka dan menimbulkan berbagai kesengsaraan umat Ancapada.
Setelah berakhirnya perang Alengka dan 13 tahun hidup dalam pengasingan, Rama kembali ke negara Ayodya. Ia naik tahta negara Ayodya, menggantikan Prabu Barata yang mengundurkan diri. Ramawijaya meninggal dalam usia lanjut dan jenazahnya dimakamkan di gunung Kutarunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar