Memuat...
Puluhan koran Maroko pada hari selasa (21 /03) memberitakan mantan pelatih tim Maroko, Philippe Troussier dan Isterinya Dominic Matteo resmi memeluk Islam
Setelah kedua pasangan itu mengucapkan kalimah syahadat, Troussier kemudian mengubah namanya menjadi Umar sedangkan isterinya Dominic menjadi Aminah.
Mohammed El Homrani, petinggi club sepak bola El Fathi Riyadi-Rabat yang juga merupakan salah satu sahabat karibnya mengatakan, bahwa Troussier pernah mengontaknya dan mengatakan bahwa ‘saya telah mengucapkan syahadat’. Hal tersebut terbukti dengan adanya dua saksi resmi dari Pengadilan Agama di rumahnya yang diminta Troussier untuk membimbing dalam belajar Laa Ilaaha Illallah Wa Anna Muhammadan Rasullah. Adapun syahadat yang dipelajari oleh dia adalah Asyhadu An Laa Ialaha illah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Rasullah.
El Homrani mengomentari bahwa kedua ucapan tersebut adalah bentuk syahadat yang benar dan memiliki arti dan tujuan sama.
Dengan masuk Islamnya Troussier dan Isteri bagi El Homrani merasa gembira dan berita itu baginya bukanlah sebuah suprise karena El Homrani tahu pasti bahwa selama ini Troussier memiliki keinginan yang untuk mempelajari kewajiban dan ajaran pokok agama Islam.
“Dan sayalah yang mengajari dia pengucapan dua kalimat syahadah sehinga dia hapal di luar kepala walaupun dia masih belum fasih dalam pengucapannya.”
El Homrani mengatakan bahwa perubahan nama pangilan dari Troussier ke Umar dan Dominic ke Aminah sangat disenangi kedua muallaf tersebut.
Sekarang. Umar Troussier sekarang tinggal di district Souissi salah satu district yang dihuni orang-orang kaya di Rabat-Maroko. Setelah ‘sang dukun putih’, begitu julukan terkenal bagi Troussier, dia juga mengadopsi dua anak yatim-piatu warga negara Maroko dan dia mulai melakukan kewajibannya sebagai seorang Muslim.
Troussier merupakan pemain sepak bola ternama di Maroko. Ia pernah menjalani operasi lutut kaki sebelah kiri dia menyempatkan untuk melihat latihan tim yunior kesebelasan Maroko di Rabat senin (20/03) dimana sebelumnya La Fédération Royale Marocaine de Football –FRMF (Persatuan Sepak Bola Maroko) membatalkan kontrak dengan Troussier karena alasan finansial.
Philippe Troussier sempat membawa Jepang menjadi juara Asia tahun 2000 dan berhasil mengantarkan Jepang melaju hingga ke putaran kedua Piala Dunia 2002 hingga Zico, mantan pemain terkemuka Brasil mengantikannya sebagai pelatih Timnas Jepang.
‘Dukun putih’ ini juga sukses melatih sekitar satu dekade beberapa tim-tim nasional antara lain Pantai Gading, Burkina Faso, Nigeria, Afrika Selatan dan Qatar.
Sebelum melatih tim Atlas Lion Maroko, Troussier banyak mendapat tawaran, antara lain dari Cina, Aljazair dan dari negaranya Prancis untuk menggantikan Roger Lemerre.
Namun, dia lebih tertarik bekerja di Maroko, terutama karena dia memiliki rumah musim panas di Casablanca. Pilihan Umar tinggal di Maroko bersama Aminah rasanya tidak salah karena di negara Ibnu Batutah-lah dia menemukan petunjuk Allah yang dia idamkan bertahun-tahun lamanya. (Arief Rahman A Muchtar, Maroko/hidayatullah.com)
Setelah kedua pasangan itu mengucapkan kalimah syahadat, Troussier kemudian mengubah namanya menjadi Umar sedangkan isterinya Dominic menjadi Aminah.
Mohammed El Homrani, petinggi club sepak bola El Fathi Riyadi-Rabat yang juga merupakan salah satu sahabat karibnya mengatakan, bahwa Troussier pernah mengontaknya dan mengatakan bahwa ‘saya telah mengucapkan syahadat’. Hal tersebut terbukti dengan adanya dua saksi resmi dari Pengadilan Agama di rumahnya yang diminta Troussier untuk membimbing dalam belajar Laa Ilaaha Illallah Wa Anna Muhammadan Rasullah. Adapun syahadat yang dipelajari oleh dia adalah Asyhadu An Laa Ialaha illah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Rasullah.
El Homrani mengomentari bahwa kedua ucapan tersebut adalah bentuk syahadat yang benar dan memiliki arti dan tujuan sama.
Dengan masuk Islamnya Troussier dan Isteri bagi El Homrani merasa gembira dan berita itu baginya bukanlah sebuah suprise karena El Homrani tahu pasti bahwa selama ini Troussier memiliki keinginan yang untuk mempelajari kewajiban dan ajaran pokok agama Islam.
“Dan sayalah yang mengajari dia pengucapan dua kalimat syahadah sehinga dia hapal di luar kepala walaupun dia masih belum fasih dalam pengucapannya.”
El Homrani mengatakan bahwa perubahan nama pangilan dari Troussier ke Umar dan Dominic ke Aminah sangat disenangi kedua muallaf tersebut.
Sekarang. Umar Troussier sekarang tinggal di district Souissi salah satu district yang dihuni orang-orang kaya di Rabat-Maroko. Setelah ‘sang dukun putih’, begitu julukan terkenal bagi Troussier, dia juga mengadopsi dua anak yatim-piatu warga negara Maroko dan dia mulai melakukan kewajibannya sebagai seorang Muslim.
Troussier merupakan pemain sepak bola ternama di Maroko. Ia pernah menjalani operasi lutut kaki sebelah kiri dia menyempatkan untuk melihat latihan tim yunior kesebelasan Maroko di Rabat senin (20/03) dimana sebelumnya La Fédération Royale Marocaine de Football –FRMF (Persatuan Sepak Bola Maroko) membatalkan kontrak dengan Troussier karena alasan finansial.
Philippe Troussier sempat membawa Jepang menjadi juara Asia tahun 2000 dan berhasil mengantarkan Jepang melaju hingga ke putaran kedua Piala Dunia 2002 hingga Zico, mantan pemain terkemuka Brasil mengantikannya sebagai pelatih Timnas Jepang.
‘Dukun putih’ ini juga sukses melatih sekitar satu dekade beberapa tim-tim nasional antara lain Pantai Gading, Burkina Faso, Nigeria, Afrika Selatan dan Qatar.
Sebelum melatih tim Atlas Lion Maroko, Troussier banyak mendapat tawaran, antara lain dari Cina, Aljazair dan dari negaranya Prancis untuk menggantikan Roger Lemerre.
Namun, dia lebih tertarik bekerja di Maroko, terutama karena dia memiliki rumah musim panas di Casablanca. Pilihan Umar tinggal di Maroko bersama Aminah rasanya tidak salah karena di negara Ibnu Batutah-lah dia menemukan petunjuk Allah yang dia idamkan bertahun-tahun lamanya. (Arief Rahman A Muchtar, Maroko/hidayatullah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar