Memuat...
Ilmu sirep ada beberapa macam jenisnya, diantaranya ialah:
ilmu sirep kala tunggeng,sirep brojo musti, sirep bayu puyuh,sirep begananda,sirep anggas pati - sirep pupuh bayu ,sirep rempag bayah,sirep manunggal jati, sirep jalak ngetan,sirep jalma manungsa dan lain sebagainya.
Ilmu sirep ini pada umumnya memiliki kekuatan dan keanehan tersendiri, dan akan dapat diperolehnya jika melalui proses riyadhoh (puasa) yang sangat berat sekali, dan tidak sembarang orang dapat menguasainya, karena akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus melalui proses berbagai macam rintangan yang tidak ringan. Jika seseorang itu tidak lulus dalam mempelajari ilmu sirep ini, maka resikonya ia akan menjadi hilang ingatan (gila) dan cara penyembuhannyapun akan membutuhkan waktu yang lama sekali, yang ada kalanya tidak tersembuhkan sama sekali, sampai akhir hidupnya.
Catatan : Ilmu sirep ini sudah berumur tua sekali dan pernah populer pada jaman- nya kerajaan Majapahit dan Mataram Hindu - Singosari serta Kerajaan Pajajaran (Pasundan), dan banyak digunakan pula oleh para leluhur dan nenek moyang dalam setiap acara adu kesaktian (kanuragan) dengan siapa saja yang menjadi lawan tandingnya.
Pada dasarnya, tujuan ilmu sirep itu sendiri adalah baik, dan dapat digunakan untuk suatu terapi penyembuhan berbagai macam penyakit lahir maupun batin (wajar / tidak wajar), dan dapat pula digunakan sebagai ilmu beladiri batin (kebatinan) dengan kekuatan sugesti - prabawa mental - jiwa guna mempengaruhi siapa saja yang akan berniat jahat terhadap seseorang - harta benda dan sebagainya, dan orang yang terkena pengaruh ilmu ini akan merasa seluruh persendiannya menjadi lemas - kepalanya pusing dan pandangan matanya berkunang-kunang, bahkan ada yang sampai membuatnya semaput (pingsan), dan ada kalanya pula seseorang yang akan berniat jahat itu, tidak dapat melihat kepada pemilik ilmu sirep ini, begitu pula dengan rumah tempat tinggalnya. Ilmu sirep ini termasuk jenis sirep tunggeng balik, dan dapat pula disebut sebagai ilmu sirep panglemunan (halimunan).
Seperti yang sudah diterangkan dimuka, bahwa ilmu apapun juga dapat menjadi baik atau buruk tergantung pada individunya (sipemakainya), dan bukan karena ilmunya. Bagi seseorang yang memiliki ilmu ini dengan matang dan ahli dalam penguasaannya, serta sudah menyatu dan lebur luluh dengan tubuh lahir dan tubuh batinnya, maka ia akan dapat mengoper (mentransfer) ilmunya itu kepada siapa saja yang berminat (ingin), dan proses pentransferan tersebut hanya membutuhkan waktu yang tidak begitu lama (min : 5-15 menit). Tetapi semuanya itu hanya bersifat sementara saja karena daya tahan dari ilmu sirep hasil pentransferan itu cuma bisa bertahan selama 40 hari inipun sudah batas maksimal (daya tahan yang paling lama). Cara pengoperannya (pentransferannya) ke orang lain yang berminat, maka ia (si ahli sirep) akan menggunakan medium mistik sebagai sarana dan alat bantunya. Medium mistik tersebut ada beberapa jenis, diantaranya ialah :
1 a. Jenis susuk sirep yang terbuat dari bahan logam (emas - perak - tembaga - baja putih)
b. Jenis susuk sirep yang terbuat dari bahan batu (intan - berlian - dan batu-batu mulia lainnya).
Susuk sirep tersebut dipasang pada pertengahan (tengah ) antara kedua alis mata (maka si pemakai susuk tersebut akan mampu menguasai pikiran dan jiwa orang lain dengan sorotan pandangan matanya).
Susuk sirep yang dipasang pada telapak tangan kanan orang yang berminat (maka jika ia menepakkan tangannya pada bahu orang yang ia tuju, orang tersebut akan berada dibawah pengaruhnya, tunduk dan patuh serta menuruti apa-apa yang diinginkan oleh si pemakai susuk sirep tersebut ).
2 Jenis kemenyan sirep , menyan tersebut di simpan di dalam mulut kiri dan berdekatan dengan gigi geraham di bawah lidah (maka jika ia berkata-kata melalui lisannya seseorang yang ia tuju akan mengikuti segala perintahnya diluar kesadarannya sendiri).
Berikut ini adalah cara-cara pelaku kejahatan sirep jenis ini :
Kadangkala pelaku kejahatan sirep jenis ini, suka mencari korbannya dengan cara bertamu (pura-pura bertamu) ke rumah-rumah (perumahan) dengan alasan mengambil barang yang ada di rumah tersebut berdasarkan perintah dari pemilik rumah / tuan rumah (biasanya pelaku kejahatan ini tahu persis ada tidaknya yang si empunya rumah / tuan rumah) dan ia akan beraksi di saat pemilik rumah sedang meninggalkan tempat tinggalnya, yang menunggu hanya pembantunya saja.
Pelaku kejahatan sirep ini kadangkala pura-pura menawarkan barang (berupa jam tangan, batu-batu mulia, dsb.), biasanya pelaku kejahatan sirep ini beraksi secara team (kelompok).
Pelaku kejahatan sirep ini seringkali mencari mangsa (sasaran) di lokasi-lokasi mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk mengetahui nomor Pin dari kartu ATM si korban.
3 Jenis minyak sirep, cara penggunaanya cukup hanya dioleskan pada kulit tubuh orang yang dituju (maka orang yang terkena olesan minyak tersebut akan menjadi seperti orang yang hilang ingatan dan menuruti saja apa kemauan dari pemilik minyak tersebut). Sirep minyak ini termasuk salah satu dari ilmu sirep putergiling dan jika orang yang terkena pengaruh minyak sirep ini jika dirinya pada dasarnya sugestible maka akan selalu dimanfaatkan oleh si pemilik minyak tersebut untuk diajak melakukan hubungan seksual. Jenis minyak sirep inilah yang sudah banyak memakan korban kaum wanita, baik gadis maupun yang sudah berkeluarga.
Seseorang yang benar-benar sudah menguasai ilmu sirep ini, akan sanggup dan mampu memberi kekuatan dengan sugesti - prabawa mental. Secara khusus pada sarana medium mistik tadi (susuk, menyan, minyak), dengan menggunakan aji sirepnya itu, dan hanya membutuhkan waktu yang tidak begitu lama. Jika seseorang yang berminat kepada tuah aji sirep tersebut maka ia harus meyakini akan daya cipta dan daya kesaktian dari si ahli sirep itu, jika keyakinannya sudah mantap maka pada saat itu juga (setelah pentransferan sarana medium mistik dilakukan) ia akan memiliki daya keampuhan yang kuat dan keramat yang siap pakai (instant), asalkan ia menuruti tentang tata cara penggunaan dan pemakaiannya yang telah dianjurkan oleh si ahli sirep tadi berikut persyaratan-persyaratan lainnya. Biasanya si peminat tadi setelah pemasangan (pentransferan ) ia akan mendapat sepenggal mantera / japa dari si ahli sirep tadi.
ilmu sirep kala tunggeng,sirep brojo musti, sirep bayu puyuh,sirep begananda,sirep anggas pati - sirep pupuh bayu ,sirep rempag bayah,sirep manunggal jati, sirep jalak ngetan,sirep jalma manungsa dan lain sebagainya.
Ilmu sirep ini pada umumnya memiliki kekuatan dan keanehan tersendiri, dan akan dapat diperolehnya jika melalui proses riyadhoh (puasa) yang sangat berat sekali, dan tidak sembarang orang dapat menguasainya, karena akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus melalui proses berbagai macam rintangan yang tidak ringan. Jika seseorang itu tidak lulus dalam mempelajari ilmu sirep ini, maka resikonya ia akan menjadi hilang ingatan (gila) dan cara penyembuhannyapun akan membutuhkan waktu yang lama sekali, yang ada kalanya tidak tersembuhkan sama sekali, sampai akhir hidupnya.
Catatan : Ilmu sirep ini sudah berumur tua sekali dan pernah populer pada jaman- nya kerajaan Majapahit dan Mataram Hindu - Singosari serta Kerajaan Pajajaran (Pasundan), dan banyak digunakan pula oleh para leluhur dan nenek moyang dalam setiap acara adu kesaktian (kanuragan) dengan siapa saja yang menjadi lawan tandingnya.
Pada dasarnya, tujuan ilmu sirep itu sendiri adalah baik, dan dapat digunakan untuk suatu terapi penyembuhan berbagai macam penyakit lahir maupun batin (wajar / tidak wajar), dan dapat pula digunakan sebagai ilmu beladiri batin (kebatinan) dengan kekuatan sugesti - prabawa mental - jiwa guna mempengaruhi siapa saja yang akan berniat jahat terhadap seseorang - harta benda dan sebagainya, dan orang yang terkena pengaruh ilmu ini akan merasa seluruh persendiannya menjadi lemas - kepalanya pusing dan pandangan matanya berkunang-kunang, bahkan ada yang sampai membuatnya semaput (pingsan), dan ada kalanya pula seseorang yang akan berniat jahat itu, tidak dapat melihat kepada pemilik ilmu sirep ini, begitu pula dengan rumah tempat tinggalnya. Ilmu sirep ini termasuk jenis sirep tunggeng balik, dan dapat pula disebut sebagai ilmu sirep panglemunan (halimunan).
Seperti yang sudah diterangkan dimuka, bahwa ilmu apapun juga dapat menjadi baik atau buruk tergantung pada individunya (sipemakainya), dan bukan karena ilmunya. Bagi seseorang yang memiliki ilmu ini dengan matang dan ahli dalam penguasaannya, serta sudah menyatu dan lebur luluh dengan tubuh lahir dan tubuh batinnya, maka ia akan dapat mengoper (mentransfer) ilmunya itu kepada siapa saja yang berminat (ingin), dan proses pentransferan tersebut hanya membutuhkan waktu yang tidak begitu lama (min : 5-15 menit). Tetapi semuanya itu hanya bersifat sementara saja karena daya tahan dari ilmu sirep hasil pentransferan itu cuma bisa bertahan selama 40 hari inipun sudah batas maksimal (daya tahan yang paling lama). Cara pengoperannya (pentransferannya) ke orang lain yang berminat, maka ia (si ahli sirep) akan menggunakan medium mistik sebagai sarana dan alat bantunya. Medium mistik tersebut ada beberapa jenis, diantaranya ialah :
1 a. Jenis susuk sirep yang terbuat dari bahan logam (emas - perak - tembaga - baja putih)
b. Jenis susuk sirep yang terbuat dari bahan batu (intan - berlian - dan batu-batu mulia lainnya).
Susuk sirep tersebut dipasang pada pertengahan (tengah ) antara kedua alis mata (maka si pemakai susuk tersebut akan mampu menguasai pikiran dan jiwa orang lain dengan sorotan pandangan matanya).
Susuk sirep yang dipasang pada telapak tangan kanan orang yang berminat (maka jika ia menepakkan tangannya pada bahu orang yang ia tuju, orang tersebut akan berada dibawah pengaruhnya, tunduk dan patuh serta menuruti apa-apa yang diinginkan oleh si pemakai susuk sirep tersebut ).
2 Jenis kemenyan sirep , menyan tersebut di simpan di dalam mulut kiri dan berdekatan dengan gigi geraham di bawah lidah (maka jika ia berkata-kata melalui lisannya seseorang yang ia tuju akan mengikuti segala perintahnya diluar kesadarannya sendiri).
Berikut ini adalah cara-cara pelaku kejahatan sirep jenis ini :
Kadangkala pelaku kejahatan sirep jenis ini, suka mencari korbannya dengan cara bertamu (pura-pura bertamu) ke rumah-rumah (perumahan) dengan alasan mengambil barang yang ada di rumah tersebut berdasarkan perintah dari pemilik rumah / tuan rumah (biasanya pelaku kejahatan ini tahu persis ada tidaknya yang si empunya rumah / tuan rumah) dan ia akan beraksi di saat pemilik rumah sedang meninggalkan tempat tinggalnya, yang menunggu hanya pembantunya saja.
Pelaku kejahatan sirep ini kadangkala pura-pura menawarkan barang (berupa jam tangan, batu-batu mulia, dsb.), biasanya pelaku kejahatan sirep ini beraksi secara team (kelompok).
Pelaku kejahatan sirep ini seringkali mencari mangsa (sasaran) di lokasi-lokasi mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk mengetahui nomor Pin dari kartu ATM si korban.
3 Jenis minyak sirep, cara penggunaanya cukup hanya dioleskan pada kulit tubuh orang yang dituju (maka orang yang terkena olesan minyak tersebut akan menjadi seperti orang yang hilang ingatan dan menuruti saja apa kemauan dari pemilik minyak tersebut). Sirep minyak ini termasuk salah satu dari ilmu sirep putergiling dan jika orang yang terkena pengaruh minyak sirep ini jika dirinya pada dasarnya sugestible maka akan selalu dimanfaatkan oleh si pemilik minyak tersebut untuk diajak melakukan hubungan seksual. Jenis minyak sirep inilah yang sudah banyak memakan korban kaum wanita, baik gadis maupun yang sudah berkeluarga.
Seseorang yang benar-benar sudah menguasai ilmu sirep ini, akan sanggup dan mampu memberi kekuatan dengan sugesti - prabawa mental. Secara khusus pada sarana medium mistik tadi (susuk, menyan, minyak), dengan menggunakan aji sirepnya itu, dan hanya membutuhkan waktu yang tidak begitu lama. Jika seseorang yang berminat kepada tuah aji sirep tersebut maka ia harus meyakini akan daya cipta dan daya kesaktian dari si ahli sirep itu, jika keyakinannya sudah mantap maka pada saat itu juga (setelah pentransferan sarana medium mistik dilakukan) ia akan memiliki daya keampuhan yang kuat dan keramat yang siap pakai (instant), asalkan ia menuruti tentang tata cara penggunaan dan pemakaiannya yang telah dianjurkan oleh si ahli sirep tadi berikut persyaratan-persyaratan lainnya. Biasanya si peminat tadi setelah pemasangan (pentransferan ) ia akan mendapat sepenggal mantera / japa dari si ahli sirep tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar