Memuat...
Rasa perih dan panas pada organ intim Anda yang disertai dengan cairan yang pekat dan tidak wajar, bisa jadi tanda-tanda sariawan pada vagina? Virus HPV yang menjadi penyebab sariawan di organ genital, terutama menular melalui hubungan seksual. Itu sebabnya, untuk menghindari penularan virus ini, mereka yang telah aktif secara seksual perlu membentengi diri dengan memperbaiki pola hidup.
Tidak berganti-ganti pasangan hubungan seksual, apalagi karena penggunaan kondom tidak melindungi 100% dan tidak efektif dalam menghindari perpindahan virus. Pasangan yang tampak sehat, bukan berarti bebas virus HPV. Meski virus sudah hinggap, penyakit tidak langsung muncul selama stamina tubuh fit. Ketika stamina turun, barulah ia menyerang.
Berhenti merokok, sebab penelitian di Karolinska Institute, Swedia, yang dipublikasikan di British Journal of Cancer, 2001, menyebutkan, nikotin dan racun rokok lainnya yang masuk ke dalam darah, meningkatkan risiko tumbuhnya sel-sel abnormal pada serviks.
Memelihara kebersihan, untuk mencegah penularan dan infeksi virus HPV. Di toilet umum, misalnya, jangan duduk di dudukan toilet dan jangan gunakan air dari ember untuk membasuh. Buka kran air dan gunakan air baru. Hindari pemakaian pantyliner agar vagina tidak lembap. Sebab, vagina lembab disukai kuman penyakit untuk tempat berkembang biak.
Mengonsumsi vitamin C, karena vitamin C meningkatkan daya tahan sel epitel atau mukosa dari serviks - prinsipnya sama seperti mencegah sariawan di mulut.
Lakukan pemeriksaan teratur, misalnya, tes pap smear setahun sekali dan segera temui dokter bila mengalami keluhan apa pun.
Hindari penggunaan cairan pencuci vagina, karena menyamarkan keluhan yang dialami akibat sensasi rasa dingin yang menutupi rasa gatal. Padahal penyebab gatal itu sendiri belum diketahui.
Tidak berganti-ganti pasangan hubungan seksual, apalagi karena penggunaan kondom tidak melindungi 100% dan tidak efektif dalam menghindari perpindahan virus. Pasangan yang tampak sehat, bukan berarti bebas virus HPV. Meski virus sudah hinggap, penyakit tidak langsung muncul selama stamina tubuh fit. Ketika stamina turun, barulah ia menyerang.
Berhenti merokok, sebab penelitian di Karolinska Institute, Swedia, yang dipublikasikan di British Journal of Cancer, 2001, menyebutkan, nikotin dan racun rokok lainnya yang masuk ke dalam darah, meningkatkan risiko tumbuhnya sel-sel abnormal pada serviks.
Memelihara kebersihan, untuk mencegah penularan dan infeksi virus HPV. Di toilet umum, misalnya, jangan duduk di dudukan toilet dan jangan gunakan air dari ember untuk membasuh. Buka kran air dan gunakan air baru. Hindari pemakaian pantyliner agar vagina tidak lembap. Sebab, vagina lembab disukai kuman penyakit untuk tempat berkembang biak.
Mengonsumsi vitamin C, karena vitamin C meningkatkan daya tahan sel epitel atau mukosa dari serviks - prinsipnya sama seperti mencegah sariawan di mulut.
Lakukan pemeriksaan teratur, misalnya, tes pap smear setahun sekali dan segera temui dokter bila mengalami keluhan apa pun.
Hindari penggunaan cairan pencuci vagina, karena menyamarkan keluhan yang dialami akibat sensasi rasa dingin yang menutupi rasa gatal. Padahal penyebab gatal itu sendiri belum diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar