Memuat...
Sebab banyak hal di agama kristen yang tidak saya yakini dengan mutlak
Organisasi Pemuda Islam Internasional di Jedah mengumumkan, seorang pastur dan 100 penguikutnya di Rwanda masuk Islam karena mendengar sebuah ceramah agama Islam. Sebelumnya, sang pastur memang tidak yakin dengan banyak ajaran dan doktrin gereja.
Demikian laporan QudsPers, Sabtu (20/03) mengutip Dr. Abdul Wahhad Nur Wali, wakil Sekjen Organisasi Pemuda Islam Internasional di Jedah. Padahal ceramah itu disampaikan di jalan dalam rombongan medis yang dilakukan di Rwanda.
Di sebuah wilayah puluhan km dari ibu kota Kigali kelompok ini mengadaka ceramah agama dengan bahasa setempat. Isinya tentang pengenalan agama Islam dan ajakan memeluk Islam bagi pemeluk lain. Penduduk setempat yang mendengar ceramah menyambut baik.
Tanpa disadari seorang pastur mendengarnya hingga usai. Diskusi pun gayung bersambut. Di akhir pertemuan itu sang pastur mengumumkan keislamannya. Tak lama kemudian 100 orang dari penduduk sekitar yang merupakan pengikutnya turut memeluk Islam.
Sang pastur memang tidak pernah sama sekali mendengar tentang agama yang dibawah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ini. "Saya sebenarnya sebelumnya saya merasa seorang Muslim. Sebab banyak hal di agama kristen yang tidak saya yakini dengan mutlak. Apa saya pikir dan saya yakini selama ini banyak yang sesuai dengan Islam." tegas sang pastur.
Berdasarkan laporan AFP edisi 09 November 2003 jumlah penduduk Muslim di Rwanda meninggat dari 1,2% sejak 10 tahun terakhir, tepatnya sejak pembunuhan massal tahun 1994 menjadi 16% dari total penduduk 8,2 juta orang.
Laporan pemerintah setempat menyatakan, sekitar 1 juta orang mati selama 100 hari di tahun 1994 dalam operasi pembunuhan massal yang dilakukan pemerintah etnis Hutu untuk membersihkan etnis minoritas Tutsi.
Berdasarkam AFP gereja Katolik Rwanda, berbeda dengan Muslim, memiliki arsip kasus pembunuhan massal di gereja-gereja karena kelambanan tokoh gereja. Karenanya pengadilan Amerika mengecam tokoh gereja di sana. (AT Basyir/COMES)
Organisasi Pemuda Islam Internasional di Jedah mengumumkan, seorang pastur dan 100 penguikutnya di Rwanda masuk Islam karena mendengar sebuah ceramah agama Islam. Sebelumnya, sang pastur memang tidak yakin dengan banyak ajaran dan doktrin gereja.
Demikian laporan QudsPers, Sabtu (20/03) mengutip Dr. Abdul Wahhad Nur Wali, wakil Sekjen Organisasi Pemuda Islam Internasional di Jedah. Padahal ceramah itu disampaikan di jalan dalam rombongan medis yang dilakukan di Rwanda.
Di sebuah wilayah puluhan km dari ibu kota Kigali kelompok ini mengadaka ceramah agama dengan bahasa setempat. Isinya tentang pengenalan agama Islam dan ajakan memeluk Islam bagi pemeluk lain. Penduduk setempat yang mendengar ceramah menyambut baik.
Tanpa disadari seorang pastur mendengarnya hingga usai. Diskusi pun gayung bersambut. Di akhir pertemuan itu sang pastur mengumumkan keislamannya. Tak lama kemudian 100 orang dari penduduk sekitar yang merupakan pengikutnya turut memeluk Islam.
Sang pastur memang tidak pernah sama sekali mendengar tentang agama yang dibawah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ini. "Saya sebenarnya sebelumnya saya merasa seorang Muslim. Sebab banyak hal di agama kristen yang tidak saya yakini dengan mutlak. Apa saya pikir dan saya yakini selama ini banyak yang sesuai dengan Islam." tegas sang pastur.
Berdasarkan laporan AFP edisi 09 November 2003 jumlah penduduk Muslim di Rwanda meninggat dari 1,2% sejak 10 tahun terakhir, tepatnya sejak pembunuhan massal tahun 1994 menjadi 16% dari total penduduk 8,2 juta orang.
Laporan pemerintah setempat menyatakan, sekitar 1 juta orang mati selama 100 hari di tahun 1994 dalam operasi pembunuhan massal yang dilakukan pemerintah etnis Hutu untuk membersihkan etnis minoritas Tutsi.
Berdasarkam AFP gereja Katolik Rwanda, berbeda dengan Muslim, memiliki arsip kasus pembunuhan massal di gereja-gereja karena kelambanan tokoh gereja. Karenanya pengadilan Amerika mengecam tokoh gereja di sana. (AT Basyir/COMES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar