Memuat...
Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah, lalu ditiupkan roh kepadanya. Adam juga dijadikan nabi dan rosul yang pertama. Kemudian dari tulang rusuk Adam, Allah menciptakan manusia kedua berjenis kelamin wanita untuk menemaninya. Adam memberi nama wanita itu: Hawa, artinya orang yang kurindukan. Selanjutnya Allah menikahkan keduanya dengan saksi para Malaikat.
Adam dan Hawa juga diizinkan menetap di surga, dan diberi kebebasan menikmati segala isinya, kecuali memakan buah khuldi. Kami berfirman, "Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 35) Pohon tersebut tidak dapat dipastikan, sebab Al-Qur'an dan hadits tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thoha ayat 120, tapi itu nama yang diberikan oleh setan. Zalim artinya aniaya. Orang yang zalim ialah orang yang melakukan perbuatan aniaya, yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Larangan memakan pohon itu dimaksudkan guna menguji sejauh mana kemampuan Adam dan Hawa menahan hawa nafsu dan ketaatan mereka kepada Allah SWT. Atas bujuk-rayu iblis yang telah bersumpah akan menyesatkan umat manusia, Adam dan Hawa melanggarnya. Itulah dosa pertama yang dilakukan oleh umat manusia.
Atas pelanggaran tersebut, Allah menjatuhkan hukuman kepada Adam dan Hawa dengan menurunkan mereka ke dunia. Dia (Allah) berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah ) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku itu, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka". (QS. 20/Thoha: 123) Adam dan Hawa diperintahkan oleh Allah SWT turun ke bumi dengan diberi petunjuk supaya mereka dan keturunannya tidak sesat.
Adam dan Hawa menyadari kesalahan yang mereka perbuat, maka mereka bertaubat. Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (QS. 7/ Al-A'rof: 23)
Adam as. dan Hawa dikarunia empat orang anak. Keturunan mereka yang pertama lahir kembar, Qobil (lelaki) dan Iglima (perempuan). Sesudah itu lahir pula anak kembar, Habil (lelaki) dan Labuda (perempuan). Sesudah keempat anaknya dewasa, Nabi Adam AS mendapat petunjuk dari Allah SWT agar menikahkan Qobil dengan Labuda dan Habil dengan Iglima. Tetapi Qobil menolak pernikahan itu karena Iglima lebih cantik dari Labuda. Lalu Adam as. menyerahkan masalah tersebut kepada Allah SWT yang menyuruh kedua putra Adam itu berkurban. Barangsiapa yang kurbannya diterima, maka dialah yang berhak menentukan jodohnya.
Untuk berkurban itu, Qobil mengambil sekarung gandu yang paling jelek dari yang dimilikinya, sebaliknya Habil mengambil seekor kambing yang paling disayanginya di antara binatang peliharaannya. Maka Allah SWT menerima kurban Habil, dan dialah yang berhak menentukan jodohnya.
Qobil yang tidak puas atas kejadian itu, berkeinginan membunuh Habil. "Maka nafsu (Qobil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi." (QS. 5/ Al-Ma'idah: 30)
Itulah pembunuhan pertama dalam sejarah manusia. Melihat saudaranya meninggal dunia, Qobil merasa bingung tidak tahu apa yang harus dia lakukan terhadap jenazah saudaranya. Allah SWT yang tidak ingin mayat hamba-Nya yang saleh itu tersia-sia, maka ia memberi petunjuk kepada Qobil cara memperlakukan mayat Habil. Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qobil), bagaimana seharusnya dia menguburkan mayat saudaranya. Qobil berkata, "oh, celaka aku. Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Maka jadilah ia termasuk orang yang menyesal. (QS. 5/ Al-Ma'idah: 31)
Adam dan Hawa juga diizinkan menetap di surga, dan diberi kebebasan menikmati segala isinya, kecuali memakan buah khuldi. Kami berfirman, "Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 35) Pohon tersebut tidak dapat dipastikan, sebab Al-Qur'an dan hadits tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thoha ayat 120, tapi itu nama yang diberikan oleh setan. Zalim artinya aniaya. Orang yang zalim ialah orang yang melakukan perbuatan aniaya, yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Larangan memakan pohon itu dimaksudkan guna menguji sejauh mana kemampuan Adam dan Hawa menahan hawa nafsu dan ketaatan mereka kepada Allah SWT. Atas bujuk-rayu iblis yang telah bersumpah akan menyesatkan umat manusia, Adam dan Hawa melanggarnya. Itulah dosa pertama yang dilakukan oleh umat manusia.
Atas pelanggaran tersebut, Allah menjatuhkan hukuman kepada Adam dan Hawa dengan menurunkan mereka ke dunia. Dia (Allah) berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah ) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku itu, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka". (QS. 20/Thoha: 123) Adam dan Hawa diperintahkan oleh Allah SWT turun ke bumi dengan diberi petunjuk supaya mereka dan keturunannya tidak sesat.
Adam dan Hawa menyadari kesalahan yang mereka perbuat, maka mereka bertaubat. Keduanya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (QS. 7/ Al-A'rof: 23)
Adam as. dan Hawa dikarunia empat orang anak. Keturunan mereka yang pertama lahir kembar, Qobil (lelaki) dan Iglima (perempuan). Sesudah itu lahir pula anak kembar, Habil (lelaki) dan Labuda (perempuan). Sesudah keempat anaknya dewasa, Nabi Adam AS mendapat petunjuk dari Allah SWT agar menikahkan Qobil dengan Labuda dan Habil dengan Iglima. Tetapi Qobil menolak pernikahan itu karena Iglima lebih cantik dari Labuda. Lalu Adam as. menyerahkan masalah tersebut kepada Allah SWT yang menyuruh kedua putra Adam itu berkurban. Barangsiapa yang kurbannya diterima, maka dialah yang berhak menentukan jodohnya.
Untuk berkurban itu, Qobil mengambil sekarung gandu yang paling jelek dari yang dimilikinya, sebaliknya Habil mengambil seekor kambing yang paling disayanginya di antara binatang peliharaannya. Maka Allah SWT menerima kurban Habil, dan dialah yang berhak menentukan jodohnya.
Qobil yang tidak puas atas kejadian itu, berkeinginan membunuh Habil. "Maka nafsu (Qobil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi." (QS. 5/ Al-Ma'idah: 30)
Itulah pembunuhan pertama dalam sejarah manusia. Melihat saudaranya meninggal dunia, Qobil merasa bingung tidak tahu apa yang harus dia lakukan terhadap jenazah saudaranya. Allah SWT yang tidak ingin mayat hamba-Nya yang saleh itu tersia-sia, maka ia memberi petunjuk kepada Qobil cara memperlakukan mayat Habil. Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qobil), bagaimana seharusnya dia menguburkan mayat saudaranya. Qobil berkata, "oh, celaka aku. Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Maka jadilah ia termasuk orang yang menyesal. (QS. 5/ Al-Ma'idah: 31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar