Memuat...
Angon Mongso
Artinya: Tepat saatnya bertindak.
Boleh jadi kesempatan dalam hidup itu tidak selalu datang dalam hidup kita.. Dan kesempatan itu ada kalau itu memenuhi kriteria kalau memang sudah tepat saatnya. Pada umumnya orang mengatakan bahwa segala hal sudah “diatur” dan ada waktunya masing-masing, ini sebenarnya ungkapan ketidak pastian bukan bentuk ungkapan kepasrahan, lebih banyak menghibur diri.
Sesuatu sudah saat tidaknya karena memang telah memenuhi aturan yang telah kita proses, dan yang lebih penting adalah bertindak-nya. Kapan kita tahu waktu yang tepat? Saat semua sudah penuhi aturan yang ada dari hal/sesuatu yang kita perjuangkan.
Dalam Kehidupan berumah tangga, “Angon Mongso”, keluarga lahir dari sebuah komitmen hidup, saat aturan komitmen hidup di ucapkan maka saat itulah segala hal telah siap. Namun kadang komitmen hidup ini hanya berasal dari ego kita semata, bukan dari kita memenuhi aturan hidup itu sendiri…
Dalam hubungan orang tua dan anak (Guru dan Murid), ada istilah saat murid siap maka guru akan datang, ini mungkin ungkapan yang mau mengajarkan bahwa segala hal yang sudah saatnya maka guru akan bertindak secara tepat.. Temasuk dalam hal ini, orang tua mendidik kita sesuai skala waktu anak-anaknya.
Dalam hubungan keluarga dengan keluarga lain (bermasyarakat), jangan terburu-buru memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan harkat hidup orang banyak, jika kita dipercaya dalama masyarakat. Kehati-hatian ini bukan karena takut bertindak, tapi adalah kita menunggu waktu yang tepat dengan memenuhi aturan yang akan menunjang apa yang akan dilakukan, karena kalau belum matang, maka buah hanya bisa di jadikan rusak, tanpa bisa dinikmati manisnya, artinya kalau belum siap/belum saatnya maka kalau dipaksakan hal yang kita inginkan bisa menjadi bentuk lain yang bisa tidak sesuai harapan orang banyak.
Artinya: Tepat saatnya bertindak.
Boleh jadi kesempatan dalam hidup itu tidak selalu datang dalam hidup kita.. Dan kesempatan itu ada kalau itu memenuhi kriteria kalau memang sudah tepat saatnya. Pada umumnya orang mengatakan bahwa segala hal sudah “diatur” dan ada waktunya masing-masing, ini sebenarnya ungkapan ketidak pastian bukan bentuk ungkapan kepasrahan, lebih banyak menghibur diri.
Sesuatu sudah saat tidaknya karena memang telah memenuhi aturan yang telah kita proses, dan yang lebih penting adalah bertindak-nya. Kapan kita tahu waktu yang tepat? Saat semua sudah penuhi aturan yang ada dari hal/sesuatu yang kita perjuangkan.
Dalam Kehidupan berumah tangga, “Angon Mongso”, keluarga lahir dari sebuah komitmen hidup, saat aturan komitmen hidup di ucapkan maka saat itulah segala hal telah siap. Namun kadang komitmen hidup ini hanya berasal dari ego kita semata, bukan dari kita memenuhi aturan hidup itu sendiri…
Dalam hubungan orang tua dan anak (Guru dan Murid), ada istilah saat murid siap maka guru akan datang, ini mungkin ungkapan yang mau mengajarkan bahwa segala hal yang sudah saatnya maka guru akan bertindak secara tepat.. Temasuk dalam hal ini, orang tua mendidik kita sesuai skala waktu anak-anaknya.
Dalam hubungan keluarga dengan keluarga lain (bermasyarakat), jangan terburu-buru memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan harkat hidup orang banyak, jika kita dipercaya dalama masyarakat. Kehati-hatian ini bukan karena takut bertindak, tapi adalah kita menunggu waktu yang tepat dengan memenuhi aturan yang akan menunjang apa yang akan dilakukan, karena kalau belum matang, maka buah hanya bisa di jadikan rusak, tanpa bisa dinikmati manisnya, artinya kalau belum siap/belum saatnya maka kalau dipaksakan hal yang kita inginkan bisa menjadi bentuk lain yang bisa tidak sesuai harapan orang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar