PRABU ARJUNASASRA yang waktu mudanya bernama Arjunawijaya, adalah putra Prabu Kartawirya raja negara Maespati dengan permaisuri Dewi Hagnyawati. Prabu Arjunasasra diyakini sebagai raja penjelmaan Bathara Wisnu, bila bertiwikrama dapat beralih rupa menjadi Brahalasewu, raksasa sebesar bukit, berkepala seratus, bertangan seribu yang semuanya memegang berbagai macam senjata. Karenanya ia termasyhur disebut dengan nama Arjunasasrabahu, artinya, Sang
- Perjalanan Rohani Sang Putri Inggris menjadi Muslimah
- Carley Watts, Model Lingerie yang Akhirnya Memeluk Islam
- Mikhail Chernovska, Yahudi Radikal Yang Kini Memeluk Islam
- Para Pemain Sepakbola yang Memilih Tetap Berpuasa di Piala Dunia Brazil
- Mary Fatima, 15 Tahun Meragukan Trinitas Akhirnya Mary memilih Islam
- Pendeta Katolik, Menemukan Kebenaran Islam Saat Ramadhan
- Mark Shaffer, Pengacara Michael Jackson Masuk Islam
Arjunawijaya yang bertangan seribu.
Sebagai titisan Bathara Wisnu, Prabu Arjunasasra selain sangat sakti dan dapat bertiwikrama, juga memiliki senjata Cakra. Ia merupakan raja satu-satunya yang dapat menaklukkan Prabu Dasamuka, raja negara Alengka. Selain ahli dalam tata kenegaraan dan tata pemerintahan, Prabu Arjunasasra juga ahli dalam tata gelar perang, baik tata gelar pasukan maupun perorangan. Dalam masa kekuasaannya, Maespati menjadi sebuah negara besar yang membawahi lebih seratus negara jajahan. Ia mempunyai seorang patih yang sangat terkenal bernama Patih Suwanda/Bambang Sumantri, putra Resi Suwandagni dari pertapaan Argasekar. Prabu Arjunasasra menikah dengan Dewi Citrawati, putri Prabu Citradarma dari negara Magada. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putra bernama Ruryana. Akhir riwayatnya diceritakan, setelah kematian Dewi Citrawati dan Patih Suwanda, Prabu Arjunasasra pergi mengembara untuk mencari kematian. Ia kemudian bertemu dengan Ramaparasu yang mempunyai maksud sama. Dalam mengadu kesaktian, Prabu Arjunasasra tewas oleh panah Bargawastra yang dilepas Ramaparasu.
Sebagai titisan Bathara Wisnu, Prabu Arjunasasra selain sangat sakti dan dapat bertiwikrama, juga memiliki senjata Cakra. Ia merupakan raja satu-satunya yang dapat menaklukkan Prabu Dasamuka, raja negara Alengka. Selain ahli dalam tata kenegaraan dan tata pemerintahan, Prabu Arjunasasra juga ahli dalam tata gelar perang, baik tata gelar pasukan maupun perorangan. Dalam masa kekuasaannya, Maespati menjadi sebuah negara besar yang membawahi lebih seratus negara jajahan. Ia mempunyai seorang patih yang sangat terkenal bernama Patih Suwanda/Bambang Sumantri, putra Resi Suwandagni dari pertapaan Argasekar. Prabu Arjunasasra menikah dengan Dewi Citrawati, putri Prabu Citradarma dari negara Magada. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putra bernama Ruryana. Akhir riwayatnya diceritakan, setelah kematian Dewi Citrawati dan Patih Suwanda, Prabu Arjunasasra pergi mengembara untuk mencari kematian. Ia kemudian bertemu dengan Ramaparasu yang mempunyai maksud sama. Dalam mengadu kesaktian, Prabu Arjunasasra tewas oleh panah Bargawastra yang dilepas Ramaparasu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar