SANGHYANG MAHADEWA adalah Dewa Keluhuran, kemuliaan dan kepahlawanan. Ia bersemayam di Kahyangan Argapura. Sanghyang Mahadewa adalah putra kedua Sanghyang Manikmaya, raja Tribuana dengan Dewi Umarakti/Umaranti. Ia mempunyai dua orang saudara kandung masing-masing bernama ; Sanghyang Cakra dan Sanghyang Asmara. Sanghyang Mahadewa juga mempunyai enam orang saudara seayah lain ibu, putra Dewi Umayi masing -
- Lelaki Yang Gemar Membaca Al-Qur'an
- Wanita Pengidap Kanker Divonis Mati Oleh Dokter, Tapi Sembuh Atas Izin Allah
- Sebelum Meninggal Dia Mengatakan, “Aku Mencium Bau Surga!”
- Mengadakan Hari Ulang Tahun untuk Anak
- Tidak Bisa Bergerak-gerak, lalu Membaca Surat al-Fatihah Dan Sembuh
- Wasiat Sebelum Tidur
- Kasih Sayang Allah Kepada Wanita Shalihah, Penderita Kanker Di Paha
masing bernama : Sanghyang Sambo, Sanghyang Brahma, Sanghyang Indra, Sanghyang Bayu, Sanghyang Wisnu dan Bathara Kala.
Perwatakan Sanghyang Mahadewa meliputi perwatakan semua saudara-saudaranya. Kejujurannya seperti Sanghyang Sambo, semangatnya seperti Sanghyang Brahma, tajam perasaannya seperti Sanghyang Indra,
kebijaksanaannya seperti Sanghyang Wisnu, taat dan patuhnya seperti Bhatara Kala, bening dan telitinya seperti Sanghyang Cakra. Sanghyang Mahadewa bertugas untuk memberikan anugrah kepada para tapa dan selalu diutus/ditugaskan membawa pakaian raja dan tanda kebesaran kerajaan apabila ada penobatan raja yang direstui Sanghyang Manikmaya. Seperti penyerahan jamang/mahkota yang terbuat dari emas kepada Prabu Pandu, raja negara Astina, dan Balai Kencana Soka Domas (balai yang terbuat dari emas yang bertiang delapan ratus) sebagai singgasana Prabu Rama di Suwelagiri.
Sanghyang Mahadewa diserahi wewenang untuk menguasai sorga. Ia juga merupakan seorang prajurit pilihan dan menjadi senapati angkatan perang Dewa.
Perwatakan Sanghyang Mahadewa meliputi perwatakan semua saudara-saudaranya. Kejujurannya seperti Sanghyang Sambo, semangatnya seperti Sanghyang Brahma, tajam perasaannya seperti Sanghyang Indra,
kebijaksanaannya seperti Sanghyang Wisnu, taat dan patuhnya seperti Bhatara Kala, bening dan telitinya seperti Sanghyang Cakra. Sanghyang Mahadewa bertugas untuk memberikan anugrah kepada para tapa dan selalu diutus/ditugaskan membawa pakaian raja dan tanda kebesaran kerajaan apabila ada penobatan raja yang direstui Sanghyang Manikmaya. Seperti penyerahan jamang/mahkota yang terbuat dari emas kepada Prabu Pandu, raja negara Astina, dan Balai Kencana Soka Domas (balai yang terbuat dari emas yang bertiang delapan ratus) sebagai singgasana Prabu Rama di Suwelagiri.
Sanghyang Mahadewa diserahi wewenang untuk menguasai sorga. Ia juga merupakan seorang prajurit pilihan dan menjadi senapati angkatan perang Dewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar