Memuat...
Mohamad Lorand, pria Rumania mendidik anak-anak kurang mampu di Panti Asuhan Nusantara miliknya di Jakarta. Ratusan anak dari pelosok Indonesia dibiayai hidupnya dan disekolahkan hingga ke universitas.
Berbuat kebaikan tak mengenal suku atau kewarganegaraan. Inilah yang menjadi falsafah hidup Mohamad Lorand. Lelaki asal Rumania ini sudah 17 tahun mengabdikan diri untuk mengasuh anak-anak di Panti Asuhan Nusantara miliknya di Jakarta. Lorand bahkan membiayai hidup dan memberi mereka pendidikan gratis hingga ke tingkat universitas.
Lelaki bule ini mengaku tak membayangkan akan beraktivitas sosial di Indonesia. Mulanya Bang Lorand--demikian ia disapa--datang pada 1974 untuk bekerja di sebuah hotel di Medan, Sumatra Utara. Saat hijrah ke Jakarta, ia kemudian tergugah untuk mendirikan sebuah panti asuhan. Pada 1989, Lorand lantas mendirikan Panti Asuhan Nusantara. :video
Di panti ini ia mendidik dan merawat ratusan anak hingga mandiri. Anak-anak yang datang dari penjuru Tanah Air diajar dengan penuh disiplin. Bang Lorand juga mendidik anak-anak asuhnya agar mampu membaca Alquran. Membaca Alquran, menurut Bang Lorand, adalah salah satu bekal si anak menjalani hidup selepas dari asuhannya.
Lorand mengaku kesulitan menghidupi anak-anak asuhnya karena banyak pihak yang menitipkan si anak tak memberi bantuan finansial. Untuk mencukupi kebutuhan, ia pun rela berkeliling Ibu Kota untuk mengajar bahasa Inggris. "Kebingungan saya bagaimana menghadapi anak dari hari ke hari," cerita pria 55 tahun ini.
Sikap disiplin dan penuh kekeluargaan Lorand ternyata membekas di hati anak asuh Lorand. Sang anak selalu teringat untuk dapat berbuat sesuatu bagi panti.
Kini Lorand harus dibantu Monika, keponakannya, untuk mengajar anak-anak asuhnya. Namun Lorand tak pernah jenuh membantu anak-anak yang kurang mampu. Sebab baginya cinta kasih tidak mengenal suku ataupun kewarganegaraan. "Indonesia sama dengan Rumania. Kita ramah tamah, gotong royong," ujar dia.(MAK/Satya Pandia/Liputan6.com)
Berita Muallaf Swaramuslim.net
Berbuat kebaikan tak mengenal suku atau kewarganegaraan. Inilah yang menjadi falsafah hidup Mohamad Lorand. Lelaki asal Rumania ini sudah 17 tahun mengabdikan diri untuk mengasuh anak-anak di Panti Asuhan Nusantara miliknya di Jakarta. Lorand bahkan membiayai hidup dan memberi mereka pendidikan gratis hingga ke tingkat universitas.
Lelaki bule ini mengaku tak membayangkan akan beraktivitas sosial di Indonesia. Mulanya Bang Lorand--demikian ia disapa--datang pada 1974 untuk bekerja di sebuah hotel di Medan, Sumatra Utara. Saat hijrah ke Jakarta, ia kemudian tergugah untuk mendirikan sebuah panti asuhan. Pada 1989, Lorand lantas mendirikan Panti Asuhan Nusantara. :video
Di panti ini ia mendidik dan merawat ratusan anak hingga mandiri. Anak-anak yang datang dari penjuru Tanah Air diajar dengan penuh disiplin. Bang Lorand juga mendidik anak-anak asuhnya agar mampu membaca Alquran. Membaca Alquran, menurut Bang Lorand, adalah salah satu bekal si anak menjalani hidup selepas dari asuhannya.
Lorand mengaku kesulitan menghidupi anak-anak asuhnya karena banyak pihak yang menitipkan si anak tak memberi bantuan finansial. Untuk mencukupi kebutuhan, ia pun rela berkeliling Ibu Kota untuk mengajar bahasa Inggris. "Kebingungan saya bagaimana menghadapi anak dari hari ke hari," cerita pria 55 tahun ini.
Sikap disiplin dan penuh kekeluargaan Lorand ternyata membekas di hati anak asuh Lorand. Sang anak selalu teringat untuk dapat berbuat sesuatu bagi panti.
Kini Lorand harus dibantu Monika, keponakannya, untuk mengajar anak-anak asuhnya. Namun Lorand tak pernah jenuh membantu anak-anak yang kurang mampu. Sebab baginya cinta kasih tidak mengenal suku ataupun kewarganegaraan. "Indonesia sama dengan Rumania. Kita ramah tamah, gotong royong," ujar dia.(MAK/Satya Pandia/Liputan6.com)
Berita Muallaf Swaramuslim.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar