Celana ketat sebabkan kemandulan

Memuat...
satulelaki.com- Anda sudah lama menikah, tapi belum juga punya anak? Jangan takut. Belum tentu isteri atau Anda mandul. Penyebabnya bisa jadi sepele: Anda suka pakai celana dalam ketat! Ini bukan takhayul, tapi seratus persen ilmiah. Pemakaian celana dalam ketat akan menimbulkan panas berlebihan bagi testis (buah zakar). Akibatnya, berpengaruh buruk pada proses pembentukan sperma. Testis yang terlalu panas akan membuat spermatozoa loyo.

Testis yang sebesar telur burung puyuh ini terletak dalam scrotum. Letaknya menggantung agar suhunya lebih dingin dibanding suhu tubuh. Nah, celana dalam yang terlalu ketat akan mendorong testis ke atas hingga suhunya lebih panas.

Memang, banyak lelaki yang kurang sreg atau tidak nyaman memakai celana dalam yang agak kendor. Salah satu alasannya, mereka takut kondor bila celana dalamnya kendor. Padahal, longgar atau ketatnya celana tidak ada hubungannya dengan kondor.

Agar terjadi kehamilan, jumlah dan kualitas sperma anda harus benar-benar bagus. Untuk sekadar diketahui, air mani pria terdiri dari dua bagian, yaitu spermatozoa dan plasma semen. menurut kriteria WHO, air mani yang normal harus memiliki jumlah total spermatozoa di atas 20 juta mer ml. Dari jumlah ini, 60% harus merupakan sel sperma yang bergerak. Dari 25% sperma yang bergerak, harus mampu bergerak cepat dan lurus. Masih ada lagi, paling tidak, 50% dari sperma yang ada harus berkepala normal.

Meskipun demikian, besarnya jumlah spermatozoa tidak menjamin terjadinya pembuahan sel telur. Biarpun jumlahnya sedikit, tapi jika mampu bergerak cepat, bisa saja terjadi pembuahan. Walaupun jumlah spermatozoa hanya 5-10 juta per ml air mani, pembuahan bisa terlaksana asal mutu spermatozoa-nya baik. Yang sulit diobati adalah jika di dalam air mani sama sekali tidak mengandung sel-sel sperma. Keadaan ini disebut azoospermia,.

Untuk membuat spermatozoa bergerak dengan cepat, sebaiknya seorang lelaki rajin berolah-raga dengan teratur agar sirkulasi darah menjadi lancar dan baik. Juga sangat dianjurkan untuk tidak merokok, dan satu faktor yang sudah disebutkan di atas: tidak memakai celana dalam yang ketat.

Perlu diketahui, dalam perjalanannya menuju sel telur, spermatozoa juga bisa mengalami hambatan. Bahkan kadangkala semua mati dalam perjalanan, misalnya karena derajat keasaman vagina terlalu tinggi.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat kesuburan lelaki adalah polusi udara. Para lelaki yang bekerja di luar ruangan misalnya polisi lalu lintas, dan banyak menghirup unsur-unsur kimia seperti timbal, memiliki resiko kemandulan yang tinggi. Bahkan mandi sauna pun bisa menimbulkan beban tersendiri bagi testis.

Selain yang disebutkan di atas, ternyata masih ada hal lain yang mempengaruhi kesuburan lelaki, yakni gangguan terhadap testis dan kelainan pada sperma. Hal ini bisa terjadi karena hormon reproduksi yang tidak sempurna atau infeksi akibat ulah mikroorganisma.

Selain masalah pada spermatozoanya, mutu plasma semen pun ternyata berpengaruh pada kesuburan lelaki. Di dalam plasma semen inilah terdapat bermacam komponen dan zat kimia yang penting bagi kelangsungan hidup spermatozoa. Penyakit kelamin yang menjangkiti tubuh semasa muda juga berpengaruh terhadap proses pembuahan. Begitu juga penyumbatan yang terjadi pada saluran sperma.

Meskipun demikian, bagi lelaki yang menderita azoospermia (air mani sama sekali tidak mengandung sel sperma) maupun oligospermia (sel sperma berjumlah sedikit), kini punya harapan baru. Beberapa waktu lalu, para peneliti Jepang berhasil menemukan suatu zat yang dapat menyembuhkan. Namanya interferon-alfa.

Zat ini berperan dalam menghambat pertumbuhan berlebih dari sel-sel yang merugikan di testis. Interferon-alfa ini konon mampu merangsang monosit (bagian sel darah putih) untuk menghancurkan bakteri dan virus hingga sperma menjadi bersih dan sempurna.

Satu hal penting yang harus diingat, ukuran kesuburan seorang lelaki bukan terletak pada banyaknya air mani yang dikeluarkan ketika berhubungan intim. Yang lebih penting, seberapa cepat pergerakan spermatozoa. Karena itu, bagi pasangan yang hendak menikah disarankan untuk memeriksakan terlebih dahulu kesuburan masing-masing agar tak timbul masalah di kemudian hari. Rasanya memang sulit menerima kenyataan bahwa pasangan kita tidak subur, padahal, hari pernikahan sudah ditentukan.

Related Post



Tidak ada komentar:

Postingan Populer