Memuat...
Penis yang mengeras dan ereksi terus selama lebih dari 6 jam tanpa mendapat rangsangan disebut Priapismus. Priapismus adalah gangguan seksual yang banyak diderita oleh pria yang mengalami masalah impotensi.
Kasus Priapismus kebanyakan disebabkan karena pengaruh suntikan pada penis. Suntikan yang digunakan untuk membuat penis mengeras malah membuat darah terhambat di dalam penis dan tidak bisa mengalir keluar menyebabkan penis ereksi terus menerus.
Kedua jenis priapismus tersebut mempunyai perbedaan. Priapismus karena tersumbatnya aliran darah keluar sangat kaku dan menimbulkan rasa sakit. Sedang priapismus karena kebocoran pembuluh darah nadi tidak terlalu kaku dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Beberapa tahun terakhir ini, kejadian priapismus di Indonesia cukup sering dan penyebabnya sama, yaitu pada umumnya setelah menerima suntikan pada penis. Fenomena ini cukup menarik perhatian karena sebelumnya sangat jarang terjadi, bahkan tidak pernah diberitakan. Fenomena ini menjadi semakin menarik kalangan kedokteran karena dikaitkan dengan suntikan pada penis dalam upaya untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi.
Akibat Suntikan Papaverin
Seperti diketahui, sejak beberapa tahun terakhir ini suntikan langsung pada penis menjadi populer sebagai upaya untuk mengatasi disfungsi ereksi, seiring dengan munculnya klinik yang menyebut diri sebagai klinik impotensi.
Memang benar suntikan langsung pada penis dengan menggunakan bahan yang mengaktifkan pembuluh darah merupakan salah satu cara untuk menimbulkan ereksi pada pria yang mengalami disfungsi ereksi. Tetapi tidak semua bahan itu aman digunakan. Salah satu bahan yang sering menimbulkan priapismus ialah papaverin. Bahan ini bila disuntikkan langsung ke dalam ruang pembuluh darah penis memang dapat menimbulkan ereksi segera.
Tetapi berbagai efek samping dapat terjadi, yaitu priapismus, perdarahan di bawah kulit, terbentuknya jaringan ikat di dalam ruang pembuluh darah penis, dan kematian jaringan penis. Keadaan ini pada akhirnya justru dapat mengakibatkan disfungsi ereksi menjadi semakin buruk. Tetapi mungkin karena harga papaverin murah, maka masih ada klinik yang menggunakannya untuk mengatasi disfungsi ereksi.
Padahal seharusnya bahan ini sudah tidak digunakan lagi. Atau kalau mau digunakan, hanyalah sebagai suatu campuran dengan bahan lain yang lebih aman. Dengan campuran tersebut, efek sampingnya dapat ditekan dan tidak menimbulkan akibat buruk.
Beberapa bahan lain yang digunakan sebagai suntikan pada penis tampaknya lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping seperti pada papaverin. Sebagai contoh, alprostadil. Hanya saja harganya lebih mahal.
Di samping akibat suntikan papaverin pada penis, ada obat dan penyebab lain yang juga dapat mengakibatkan priapismus. Beberapa obat lain ialah bahan psikotropika, bahan antipembekuan darah, dan hormon.
Beberapa penyakit darah juga dapat mengakibatkan priapismus, seperti leukemia dan thalassemia. Gangguan saraf, seperti penyakit pada pembuluh darah otak, juga dapat mengakibatkan priapismus.
Pilihan Pengobatan
Kalau Pak Ridwan mengalami disfungsi ereksi akibat kencing manis (diabetes), maka penyakitnya harus diatasi dulu. Pada prinsipnya diabetes mellitus diatasi dengan diet yang benar, olahraga teratur, dan penggunaan obat yang benar. Dengan demikian maka kadar gula darah dapat dikontrol pada kadar normal.
Di samping itu diperlukan juga pengobatan untuk membantu terjadinya ereksi. Ada beberapa macam pilihan, yaitu obat yang diminum, penggunaan pompa vakum, suntikan langsung pada penis, penggunaan bahan melalui saluran kencing, dan operasi pemasangan prostesis. Pada umumnya pilihan cara pengobatan dimulai dengan cara yang paling sederhana dan praktis, yaitu obat yang diminum. Kalau ternyata cara ini tidak berhasil, maka pilihan beralih ke cara yang lain.
Penggunaan suntikan langsung pada penis, seperti yang dilakukan oleh Pak Ridwan, sebenarnya adalah pilihan lain. Tidak ada yang salah bila Pak Ridwan menggunakan cara suntikan. Tetapi hal yang sangat perlu diperhatikan ialah bahan apa yang digunakan untuk suntikan itu dan berapa dosis yang digunakan. Tentu saja bahan yang digunakan tidak boleh menimbulkan efek samping yang justru semakin memperburuk fungsi ereksi kelak. Demikian juga dosis yang digunakan haru tepat.
Mengenai penggunaan ring seperti yang diiklankan di beberapa media massa, tidak termasuk dalam salah satu cara pengobatan disfungsi ereksi yang diakui secara internasional. Penggunaan ring seharusnya dikaitkan dengan penggunaan pompa vakum. Itu pun acapkali menimbulkan perasaan tidak nyaman atau sakit pada penis akibat jeratan ring tersebut.
Iklan Pengobatan Disfungsi Ereksi
Banyak iklan beredar di masyarakat yang mengklaim bisa menyembuhkan disfungsi ereksi. Tapi ternyata itu hanyalah suatu kebohongan, bahkan membahayakan. Sebagai contoh, penggunaan bahan silikon cair yang disuntikkan ke dalam penis yang diiklankan dapat menambah ukuran penis dan meningkatkan ereksi. Tentu saja ini adalah suatu penipuan yang sangat merugikan karena justru dapat merusak semua ruang pembuluh darah penis dan mengakibatkan disfungsi ereksi.
Saya berharap agar masyarakat terutama kaum pria lebih berhati-hati ketika memilih pengobatan untuk penyakit seksual. Ketidaktahuan masyarakat dijadikan modal utama bagi mereka untuk melakukan tindakan yang seakan-akan menyembuhkan disfungsi seksual. Padahal yang terjadi adalah suatu penipuan yang justru membahayakan.
(*) Dr Wempi – Kompas Seksolog dan Androlog dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali
Kasus Priapismus kebanyakan disebabkan karena pengaruh suntikan pada penis. Suntikan yang digunakan untuk membuat penis mengeras malah membuat darah terhambat di dalam penis dan tidak bisa mengalir keluar menyebabkan penis ereksi terus menerus.
Kedua jenis priapismus tersebut mempunyai perbedaan. Priapismus karena tersumbatnya aliran darah keluar sangat kaku dan menimbulkan rasa sakit. Sedang priapismus karena kebocoran pembuluh darah nadi tidak terlalu kaku dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Beberapa tahun terakhir ini, kejadian priapismus di Indonesia cukup sering dan penyebabnya sama, yaitu pada umumnya setelah menerima suntikan pada penis. Fenomena ini cukup menarik perhatian karena sebelumnya sangat jarang terjadi, bahkan tidak pernah diberitakan. Fenomena ini menjadi semakin menarik kalangan kedokteran karena dikaitkan dengan suntikan pada penis dalam upaya untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi.
Akibat Suntikan Papaverin
Seperti diketahui, sejak beberapa tahun terakhir ini suntikan langsung pada penis menjadi populer sebagai upaya untuk mengatasi disfungsi ereksi, seiring dengan munculnya klinik yang menyebut diri sebagai klinik impotensi.
Memang benar suntikan langsung pada penis dengan menggunakan bahan yang mengaktifkan pembuluh darah merupakan salah satu cara untuk menimbulkan ereksi pada pria yang mengalami disfungsi ereksi. Tetapi tidak semua bahan itu aman digunakan. Salah satu bahan yang sering menimbulkan priapismus ialah papaverin. Bahan ini bila disuntikkan langsung ke dalam ruang pembuluh darah penis memang dapat menimbulkan ereksi segera.
Tetapi berbagai efek samping dapat terjadi, yaitu priapismus, perdarahan di bawah kulit, terbentuknya jaringan ikat di dalam ruang pembuluh darah penis, dan kematian jaringan penis. Keadaan ini pada akhirnya justru dapat mengakibatkan disfungsi ereksi menjadi semakin buruk. Tetapi mungkin karena harga papaverin murah, maka masih ada klinik yang menggunakannya untuk mengatasi disfungsi ereksi.
Padahal seharusnya bahan ini sudah tidak digunakan lagi. Atau kalau mau digunakan, hanyalah sebagai suatu campuran dengan bahan lain yang lebih aman. Dengan campuran tersebut, efek sampingnya dapat ditekan dan tidak menimbulkan akibat buruk.
Beberapa bahan lain yang digunakan sebagai suntikan pada penis tampaknya lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping seperti pada papaverin. Sebagai contoh, alprostadil. Hanya saja harganya lebih mahal.
Di samping akibat suntikan papaverin pada penis, ada obat dan penyebab lain yang juga dapat mengakibatkan priapismus. Beberapa obat lain ialah bahan psikotropika, bahan antipembekuan darah, dan hormon.
Beberapa penyakit darah juga dapat mengakibatkan priapismus, seperti leukemia dan thalassemia. Gangguan saraf, seperti penyakit pada pembuluh darah otak, juga dapat mengakibatkan priapismus.
Pilihan Pengobatan
Kalau Pak Ridwan mengalami disfungsi ereksi akibat kencing manis (diabetes), maka penyakitnya harus diatasi dulu. Pada prinsipnya diabetes mellitus diatasi dengan diet yang benar, olahraga teratur, dan penggunaan obat yang benar. Dengan demikian maka kadar gula darah dapat dikontrol pada kadar normal.
Di samping itu diperlukan juga pengobatan untuk membantu terjadinya ereksi. Ada beberapa macam pilihan, yaitu obat yang diminum, penggunaan pompa vakum, suntikan langsung pada penis, penggunaan bahan melalui saluran kencing, dan operasi pemasangan prostesis. Pada umumnya pilihan cara pengobatan dimulai dengan cara yang paling sederhana dan praktis, yaitu obat yang diminum. Kalau ternyata cara ini tidak berhasil, maka pilihan beralih ke cara yang lain.
Penggunaan suntikan langsung pada penis, seperti yang dilakukan oleh Pak Ridwan, sebenarnya adalah pilihan lain. Tidak ada yang salah bila Pak Ridwan menggunakan cara suntikan. Tetapi hal yang sangat perlu diperhatikan ialah bahan apa yang digunakan untuk suntikan itu dan berapa dosis yang digunakan. Tentu saja bahan yang digunakan tidak boleh menimbulkan efek samping yang justru semakin memperburuk fungsi ereksi kelak. Demikian juga dosis yang digunakan haru tepat.
Mengenai penggunaan ring seperti yang diiklankan di beberapa media massa, tidak termasuk dalam salah satu cara pengobatan disfungsi ereksi yang diakui secara internasional. Penggunaan ring seharusnya dikaitkan dengan penggunaan pompa vakum. Itu pun acapkali menimbulkan perasaan tidak nyaman atau sakit pada penis akibat jeratan ring tersebut.
Iklan Pengobatan Disfungsi Ereksi
Banyak iklan beredar di masyarakat yang mengklaim bisa menyembuhkan disfungsi ereksi. Tapi ternyata itu hanyalah suatu kebohongan, bahkan membahayakan. Sebagai contoh, penggunaan bahan silikon cair yang disuntikkan ke dalam penis yang diiklankan dapat menambah ukuran penis dan meningkatkan ereksi. Tentu saja ini adalah suatu penipuan yang sangat merugikan karena justru dapat merusak semua ruang pembuluh darah penis dan mengakibatkan disfungsi ereksi.
Saya berharap agar masyarakat terutama kaum pria lebih berhati-hati ketika memilih pengobatan untuk penyakit seksual. Ketidaktahuan masyarakat dijadikan modal utama bagi mereka untuk melakukan tindakan yang seakan-akan menyembuhkan disfungsi seksual. Padahal yang terjadi adalah suatu penipuan yang justru membahayakan.
(*) Dr Wempi – Kompas Seksolog dan Androlog dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar