Memuat...
Didalam Al Qur`an ada disebut tentang bangsa Aad, yaitu suatu bangsa yang tinggal di daerah Ahqaf,daerah yang sekarang masuk di negara Yaman atau Oman di zaman modern ini. Tanah mereka subur, ada sungai dan kebun kebun yang membuat mereka kaya dan makmur tapi kemudian menjadi sombong. Si kaya dan si kuat menindas si miskin dan si lemah.Karena berbagai kejahatan yang sudah tak tertahankan ini maka Allah mengutus Nabi kepada mereka yaitu Nab Hud a.s. Seperti juga yang dialami oleh para Rasul yang lain, Nabi Hud juga di hina,di maki bahkan mau dibunuh, karena Nabi Hud yang miskin ini dianggap bodoh,pembohong, kalau sekiranya Allah perlu Nabi maka seharusnya Allah memilih mereka bukan Hud, na`udzubillah.
Dengan tak bosan dan selalu tabah, Nabi Hud mencoba menyadarkan kaumnya agar percaya kepada Allah, beribadah dan berbuat baik dan meninggalkan segala kejahatan. Namun kaumnya tidak menghiraukannya dan selalu mengejek bahkan meminta kepada Nabi Hud agar siksa yang disebut itu segera saja didatangkan.
Mereka disuruh bertaubat dan mencabut perkataan itu namun mereka menolak malah lebih sombong membusungkan dada. Tiba tiba mereka melihat awan hitam bergumpal di atas langit. Mereka mulanya terkejut karena bukan musim hujan tetapi akhirnya percaya bahwa awan itu akan menurunkan hujan yang lebat untuk menyuburkan bumi dan mengurangi panasnya musim panas.
Nabi Hud berkata kepada mereka, itu bukan hujan rahmat tetapi hujan azab yang pedih dan agar mereka segera bertaubat. Namun mereka makin sombong. Akhirnya tercurahlah hujan yang sangat lebat di iringi oleh tiupan angin yang sangat kencang selama tuju malam dan delapan hari lamanya tanpa henti, sehingga semua manusia kafir itu beterbangan seperti kapas yang ringan sejauh ratusan meter dan terhempas jatuh ke bumi, mati dengan jasad yang luluh lantak. Bukan hanya manusia, tetapi juga semua binatang ternak mereka semua tanaman dan rumah rumah mereka.
Allah SWT berfirman “Adapun kaum Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata”Siapakah yang lebih sangat kekuatannya dari pada kami”. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka lebih sangat kekuatanNya dari pada meraka? Dan adalah mereka mengingkari tanda tanda kekuatan Kami. Maka kami lalu meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.”(QS Fushshilat ayat 15-16)
Angin ini dinamakan angin Sharshar yang memusnahkan semua yang dilaluinya,tetapi yang mengherankan semua orang beriman tidak merasakan sama sekali. Mereka rasakan seperti angin biasa. Hal ini juga pernah terjadi pada bangsa Tsmud setelah mengutus Nabi Shalih a.s kepada mereka. Persis seperti yang kaum Nabi Nuh a.s dan bangsa Aad terhadap Nabi mereka lakukan, yaitu pengingkaran dan kemaksiatan yang merajalela. Bangsa Tsmud juga diancurkan Allah dengan suara petir yang dahsyat (Ash Sha`iqoh) dari langit, diiringi oleh gempa bumi yang dahsyat sehingga menghancuran semua bangunan rumah tempat tinggal mereka menjadi rata dengan tanah sekaligus menjadi kuburan mereka.
Karena keterlaluan sikap dari tiga kaum ini,Allah berulng kali menyebut kaum Nuh,bangsa Aad dan Tsamud di dalam Al Qur`an sebagai pengajaran dan peringatan bagi setiap bangsa dan manusia yang akan hidup di permukaan bumi ini sampai kiamat.
Sungguh pelajaran dari sejarah ini adalah sangat besar dampaknya. Terbukti sesudah sejarah ini dibacakan Rasulullah Muhammad SAW kepada bangsa arab yang sangat rusak, dalam masa 23 tahun saja mereka berubah menjadi baik,bersatu,tolong menolong,akhirnya kuat dan berkuasa selama berabad-abad lamanya.
Dengan tak bosan dan selalu tabah, Nabi Hud mencoba menyadarkan kaumnya agar percaya kepada Allah, beribadah dan berbuat baik dan meninggalkan segala kejahatan. Namun kaumnya tidak menghiraukannya dan selalu mengejek bahkan meminta kepada Nabi Hud agar siksa yang disebut itu segera saja didatangkan.
Mereka disuruh bertaubat dan mencabut perkataan itu namun mereka menolak malah lebih sombong membusungkan dada. Tiba tiba mereka melihat awan hitam bergumpal di atas langit. Mereka mulanya terkejut karena bukan musim hujan tetapi akhirnya percaya bahwa awan itu akan menurunkan hujan yang lebat untuk menyuburkan bumi dan mengurangi panasnya musim panas.
Nabi Hud berkata kepada mereka, itu bukan hujan rahmat tetapi hujan azab yang pedih dan agar mereka segera bertaubat. Namun mereka makin sombong. Akhirnya tercurahlah hujan yang sangat lebat di iringi oleh tiupan angin yang sangat kencang selama tuju malam dan delapan hari lamanya tanpa henti, sehingga semua manusia kafir itu beterbangan seperti kapas yang ringan sejauh ratusan meter dan terhempas jatuh ke bumi, mati dengan jasad yang luluh lantak. Bukan hanya manusia, tetapi juga semua binatang ternak mereka semua tanaman dan rumah rumah mereka.
Allah SWT berfirman “Adapun kaum Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata”Siapakah yang lebih sangat kekuatannya dari pada kami”. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka lebih sangat kekuatanNya dari pada meraka? Dan adalah mereka mengingkari tanda tanda kekuatan Kami. Maka kami lalu meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.”(QS Fushshilat ayat 15-16)
Angin ini dinamakan angin Sharshar yang memusnahkan semua yang dilaluinya,tetapi yang mengherankan semua orang beriman tidak merasakan sama sekali. Mereka rasakan seperti angin biasa. Hal ini juga pernah terjadi pada bangsa Tsmud setelah mengutus Nabi Shalih a.s kepada mereka. Persis seperti yang kaum Nabi Nuh a.s dan bangsa Aad terhadap Nabi mereka lakukan, yaitu pengingkaran dan kemaksiatan yang merajalela. Bangsa Tsmud juga diancurkan Allah dengan suara petir yang dahsyat (Ash Sha`iqoh) dari langit, diiringi oleh gempa bumi yang dahsyat sehingga menghancuran semua bangunan rumah tempat tinggal mereka menjadi rata dengan tanah sekaligus menjadi kuburan mereka.
Karena keterlaluan sikap dari tiga kaum ini,Allah berulng kali menyebut kaum Nuh,bangsa Aad dan Tsamud di dalam Al Qur`an sebagai pengajaran dan peringatan bagi setiap bangsa dan manusia yang akan hidup di permukaan bumi ini sampai kiamat.
Sungguh pelajaran dari sejarah ini adalah sangat besar dampaknya. Terbukti sesudah sejarah ini dibacakan Rasulullah Muhammad SAW kepada bangsa arab yang sangat rusak, dalam masa 23 tahun saja mereka berubah menjadi baik,bersatu,tolong menolong,akhirnya kuat dan berkuasa selama berabad-abad lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar