Memuat...
Perempuan Rusia ini, Fagilyu Mukhametzyanov, meninggal akibat serangan jantung setelah shock saat bangun dan mengetahui bahwa ia dinyatakan meninggal dan sedang dipersiapkan untuk dimakamkan.
Ketika para kerabat di sekitar peti matinya yang terbuka berdoa bagi keselamatan jiwanya, perempuan yang dikira telah meninggal itu mendadak bangun. Tentu saja semua pelayat kaget. Ia mulai berteriak begitu menyadari di mana dia berada, yaitu dalam peti mati. Fagilyu Mukhametzyanov, yang berusia 49 tahun itu, secara keliru telah dinyatakan meninggal oleh para dokter.
Sayangnya, ia hanya hidup kembali untuk waktu 12 menit. Ia kemudian meninggal untuk kedua kalinya dan selamanya.
Suaminya, Fagili Mukhametzyanov, 51 tahun, diberi tahu bahwa istrinya meninggal akibat serangan jantung seusai ia pingsan di rumah setelah mengeluh sakit dada.
Mukhametzyanov, sebagaimana dikutip The Daily Mail, Kamis (23/6/2011), berkata, "Matanya memblalak dan kami bergegas membawanya kembali ke rumah sakit, tetapi dia hanya hidup selama 12 menit dalam perawatan intensif sebelum ia meninggal lagi, kali ini untuk selamanya. Saya sangat marah dan ingin jawaban. Dia tidak meninggal ketika mereka (pihak rumah sakit) bilang ia sudah meninggal dan mereka bisa menyelamatkannya."
Sementara itu, pihak rumah sakit hanya mengatakan, "Kami sedang melakukan penyelidikan."
[kompas.com]
Ketika para kerabat di sekitar peti matinya yang terbuka berdoa bagi keselamatan jiwanya, perempuan yang dikira telah meninggal itu mendadak bangun. Tentu saja semua pelayat kaget. Ia mulai berteriak begitu menyadari di mana dia berada, yaitu dalam peti mati. Fagilyu Mukhametzyanov, yang berusia 49 tahun itu, secara keliru telah dinyatakan meninggal oleh para dokter.
Sayangnya, ia hanya hidup kembali untuk waktu 12 menit. Ia kemudian meninggal untuk kedua kalinya dan selamanya.
Suaminya, Fagili Mukhametzyanov, 51 tahun, diberi tahu bahwa istrinya meninggal akibat serangan jantung seusai ia pingsan di rumah setelah mengeluh sakit dada.
Mukhametzyanov, sebagaimana dikutip The Daily Mail, Kamis (23/6/2011), berkata, "Matanya memblalak dan kami bergegas membawanya kembali ke rumah sakit, tetapi dia hanya hidup selama 12 menit dalam perawatan intensif sebelum ia meninggal lagi, kali ini untuk selamanya. Saya sangat marah dan ingin jawaban. Dia tidak meninggal ketika mereka (pihak rumah sakit) bilang ia sudah meninggal dan mereka bisa menyelamatkannya."
Sementara itu, pihak rumah sakit hanya mengatakan, "Kami sedang melakukan penyelidikan."
[kompas.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar