Memuat...
Nabi Ibrahim AS lahir di Babylonia (bagian selatan Mesopotamia, sekarang Irak) pada masa pemerintahan Namrud bin Kan'an bin Kusy, seorang raja yang menyatakan diri sebagai Tuhan. Bapak Nabi Ibrohim as. bernama Azar, seorang pembuat patung untuk sesembahan. Pada masa itu kaumnya memang menyembah patung.
Ketika Nabi Ibrohim as. menginjak dewasa, Allah SWT meresapkan wahyu ke kalbunya. Mulailah terbuka pikirannya, bahwa hanya Allah-lah Tuhan seru sekalian alam yang patut disembah. Sejak itu ia berusaha meluruskan akidah orangtua dan kaumnya. Dia (Ibrohim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Apakah yang kamu sembah?" Mereka menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya." Dia (Ibrohim) berkata, "Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa kepadanya? Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?" Mereka menjawab, "Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu." (QS. 26/Asy-Syuaro: 70-74)
Setelah ajakannya tidak didengar, pergilah Nabi Ibrohim as. ke tempat pemujaan dan menghancurkan semua berhala yang ada. Atas perbuatannya itu, Nabi Ibrohim as. dikenakan hukuman bakar hidup-hidup oleh Raja Namrud bin Kan'an bin Kusy, penguasa negeri Babilon saat itu. Atas kehendak Allah SWT, Nabi Ibrohim tidak terbakar api, beliau malah keluar dari tumpukan abu sisa pembakaran dalam keadaan kedinginan.
(Ingatlah) tatkala Ibrohim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrohim melaksanakannya dengan baik. (QS. 2/ Al-Baqoroh: 124) Ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Ibrohim as., cukup banyak dan beragam. Beberapa di antaranya yang terasa sangat berat adalah menghadapi kekafiran bapaknya sendiri, dan raja Namrud, kemudian turunnya perintah menyembelih anaknya sendiri, Ismail. Sekalipun itu hanya sebagai peristiwa disyariatkannya berkurban.
Ketaatan Nabi Ibrohim as. yang luar biasa menjadikannya hamba yang terpilih. Tidak ada orang yang membenci agama Ibrohim melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Dan sungguh Kami telah memilihnya*) di dunia, dan sesungguhnya di akhirat kelak dia termasuk orang-orang yang saleh. (QS. 2/ Al-Baqoroh: 130) Yang dimaksud "Kami telah memilihnya" adalah Allah SWT menjadikan Ibrohim as. memiliki banyak kelebihan, antara lain: ia menjadi imam, rosul, beberapa keturunannya menjadi nabi, dan mendapat gelar kholilullah
Ketika Nabi Ibrohim as. menginjak dewasa, Allah SWT meresapkan wahyu ke kalbunya. Mulailah terbuka pikirannya, bahwa hanya Allah-lah Tuhan seru sekalian alam yang patut disembah. Sejak itu ia berusaha meluruskan akidah orangtua dan kaumnya. Dia (Ibrohim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Apakah yang kamu sembah?" Mereka menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya." Dia (Ibrohim) berkata, "Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa kepadanya? Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?" Mereka menjawab, "Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu." (QS. 26/Asy-Syuaro: 70-74)
Setelah ajakannya tidak didengar, pergilah Nabi Ibrohim as. ke tempat pemujaan dan menghancurkan semua berhala yang ada. Atas perbuatannya itu, Nabi Ibrohim as. dikenakan hukuman bakar hidup-hidup oleh Raja Namrud bin Kan'an bin Kusy, penguasa negeri Babilon saat itu. Atas kehendak Allah SWT, Nabi Ibrohim tidak terbakar api, beliau malah keluar dari tumpukan abu sisa pembakaran dalam keadaan kedinginan.
(Ingatlah) tatkala Ibrohim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrohim melaksanakannya dengan baik. (QS. 2/ Al-Baqoroh: 124) Ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Ibrohim as., cukup banyak dan beragam. Beberapa di antaranya yang terasa sangat berat adalah menghadapi kekafiran bapaknya sendiri, dan raja Namrud, kemudian turunnya perintah menyembelih anaknya sendiri, Ismail. Sekalipun itu hanya sebagai peristiwa disyariatkannya berkurban.
Ketaatan Nabi Ibrohim as. yang luar biasa menjadikannya hamba yang terpilih. Tidak ada orang yang membenci agama Ibrohim melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Dan sungguh Kami telah memilihnya*) di dunia, dan sesungguhnya di akhirat kelak dia termasuk orang-orang yang saleh. (QS. 2/ Al-Baqoroh: 130) Yang dimaksud "Kami telah memilihnya" adalah Allah SWT menjadikan Ibrohim as. memiliki banyak kelebihan, antara lain: ia menjadi imam, rosul, beberapa keturunannya menjadi nabi, dan mendapat gelar kholilullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar