Mengenal Penghuni 7 Lapis Langit

Memuat...

Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa besar yang dialami oleh nabi Muhammad Saw. Wajib hukumnya untuk Muslimin mengimani dan meyakini sebagai suatu kebenaran dari Allah Swt. Pada peristiwa itu Nabi Muhammad Saw bertemu Allah Swt, dan mendapat perintah menjalankan shalat 5 waktu sehari.

Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, Rasullulah Saw ditemani malaikat Jibril A.s dengan mengendarai Buraaq. Yaitu hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Sekali melangkah, Buraaq bisa menempuh perjalanan sejuah mata memandang dalam sekejap.

Rasullulah Saw melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan. Kabar ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan imam Muslim dari Anas bin Malik R.a.

1. Ketika mencapai langit tingkat pertama, Rasullulah Saw bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah Swt pertama di muka bumi, Nabi Adam A.s.
Saat bertemu nabi Adam A.s, Rasullulah Saw sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya.

Nabi Adam A.s membekali rasullulah dengan do’a, supaya Rasullulah Saw selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya. Sambil mengucapkan salam, Rasullulah Saw meninggalkan langit pertama untuk menuju langit kedua.

2. Sesampainya di langit kedua, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Isa A.s dan Nabi Yahya A.s.
Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah Saw disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya tersebut. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa A.s dan Nabi Yahya A.s juga mendo’akan kebaikan kepada Rasullulah Saw. Kemudian Rasullulah Saw bersama Malaikat Jibril A.s terbang lagi menuju langit ketiga.

3. Tidak disangka, di langit ketiga, Rasullulah Saw bertemu dengan Nabi Yusuf A.s, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah Swt di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf A.s memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad Saw. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf A.s memberikan do’a kebaikan kepada nabi terakhir itu.

4. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf A.s di langit ketiga, Nabi Muhammad Saw melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah Saw bertemu Nabi Idris A.s. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah Swt.

Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris A.s memberikan do’a kepada Nabi Muhammad Saw supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

5. Sesampainya di langit kelima, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Harun A.s. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa A.s ketika berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya sebagai tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah Swt.

Nabi Harun A.s terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun A.s mendo’akan Nabi Muhammad Saw agar senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya. Setelah bertemu, kemudian Nabi Muhammad Saw melanjutkan perjalanannya ke langit keenam.

6. Pada langit keenam, Nabi Muhammad Saw dan Malaikat Jibril A.s bertemu dengan Nabi Musa A.s. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi. Nabi Musa A.s juga terkenal dengan sifatnya yang penyabar dan penyayang selama menghadapi kolot dan bebalnya perilaku Bani Israil.

Selama bertemu dengan Muhammad Saw, Nabi Musa A.s menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Penuh kehangatan dan keakraban. Sebelum Nabi MuhammadSaw  pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa A.s melepasnya dengan do’a kebaikan.

7. Tibalah Nabi Muhammad Saw ke langit ketujuh. Di langit ini, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan sahabat Allah Swt, bapaknya para nabi, yaitu Nabi Ibrahim A.s.

Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim A.s sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Mamuur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah Swt kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.

Kemudian Nabi Ibrahim A.s mengajak Nabi Muhammad Saw untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah Swt untuk menerima perintah wajib shalat.
Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh. Masih dalam hadits yang sama, Rasullulah Saw menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.

Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah Swt datang. Bahkan Nabi Muhammad Saw sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepecayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan.

Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad Saw berdialog dengan Allah Swt, untuk menerima perintah wajib shalat lima waktu dalam sehari.

Related Post



1 komentar:

Anonim mengatakan...

terlalu banyak yg di ringkas tulisan seperti ini sebetulnya tidak layak naik ke publisher

Postingan Populer