Memuat...
Ular termasuk hewan buas dan berbisa yang sering dijadikan piaraan. Untuk menjinakkan ular yang masih liar, dibutuhkan pengetahuan yang khusus,mulai dari cara mendapatkan (menangkap) ular itu dari alamnya hingga proses penjinakannya.
Untuk sekedar hobi, jika ingin memelihara ular, carilah jenis ular yang tidak berbisa, semisal, phyton, jali dan kayu. Sedangkan cara menangkap ular yang paling mudah, gunakanlah kawat baja atau kayu yang dibentuk bercabang seperti huruf Y.
Jika bagian kepala itu ditindih kayu atau kawat tersebut diatas, anda dapat memegangnya. Selanjutnya, agar ular itu tidak menggigit, gunakanlah selotip (solasi ) bening untuk mengikat mulutnya. Dan lilitan solasi itu jangan sampai mengenai hidung dan matanya.
Setelah ditali dengan solasi bening, masukkan ular pada kantong trigu dan letakkan pada lantai (tanah) selama 1 Minggu. Maka, ular itu tingkat kebuasannya sudah mulai berkurang.
Selanjutnya, lepas solasi pengikat itu dan masukkan ular pada kandang terbuat dari kayu. Jika kandang itu terbuat dari kawat, maka mulut ular itu
akan rusak. Bahkan kematian ular peliharaan sering disebabkan luka pada bagian mulutnya. Dan jika terpaksa harus membuat kandang kawat, gunakanlah kawat halus (kawat nyamuk).
Biasanya, dalam waktu 6 bulan, ular yang ada dalam kandang jika makanannya terjamin, ia sudah mulai jinak. Makanan yang paling disukai adalah katak hidup, sedangkan ular yang sudah jinak, doyan makan ikan atau binatang yang sudah mati.
Ular yang mulai jinak, sesekali harus dikeluarkan dari kandangnya, dan untuk menjaga kemungkinan menggigit, bagian mulutnya tetap disolasi. Semakin sering ular dipegang, dibelali-belai bagian leher bawahnya, sering dimandikan pagi sore, maka ular itu menjadi lebih jinak. Semakin sering ular beradaptasi dengan manusia, tingkat kejinakannya pun makin bertambah. Namun jika ular yang sudah jinak itu lama tidak beradaptasi dengan manusia (sekitar 2 Minggu), atau dalam istilah pawang disebut “lama tidak bau keringat pawangnya” maka tingkat keliarannya pun akan muncul kembali.
Untuk sekedar hobi, jika ingin memelihara ular, carilah jenis ular yang tidak berbisa, semisal, phyton, jali dan kayu. Sedangkan cara menangkap ular yang paling mudah, gunakanlah kawat baja atau kayu yang dibentuk bercabang seperti huruf Y.
Jika bagian kepala itu ditindih kayu atau kawat tersebut diatas, anda dapat memegangnya. Selanjutnya, agar ular itu tidak menggigit, gunakanlah selotip (solasi ) bening untuk mengikat mulutnya. Dan lilitan solasi itu jangan sampai mengenai hidung dan matanya.
Setelah ditali dengan solasi bening, masukkan ular pada kantong trigu dan letakkan pada lantai (tanah) selama 1 Minggu. Maka, ular itu tingkat kebuasannya sudah mulai berkurang.
Selanjutnya, lepas solasi pengikat itu dan masukkan ular pada kandang terbuat dari kayu. Jika kandang itu terbuat dari kawat, maka mulut ular itu
akan rusak. Bahkan kematian ular peliharaan sering disebabkan luka pada bagian mulutnya. Dan jika terpaksa harus membuat kandang kawat, gunakanlah kawat halus (kawat nyamuk).
Biasanya, dalam waktu 6 bulan, ular yang ada dalam kandang jika makanannya terjamin, ia sudah mulai jinak. Makanan yang paling disukai adalah katak hidup, sedangkan ular yang sudah jinak, doyan makan ikan atau binatang yang sudah mati.
Ular yang mulai jinak, sesekali harus dikeluarkan dari kandangnya, dan untuk menjaga kemungkinan menggigit, bagian mulutnya tetap disolasi. Semakin sering ular dipegang, dibelali-belai bagian leher bawahnya, sering dimandikan pagi sore, maka ular itu menjadi lebih jinak. Semakin sering ular beradaptasi dengan manusia, tingkat kejinakannya pun makin bertambah. Namun jika ular yang sudah jinak itu lama tidak beradaptasi dengan manusia (sekitar 2 Minggu), atau dalam istilah pawang disebut “lama tidak bau keringat pawangnya” maka tingkat keliarannya pun akan muncul kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar