Fabienne Bahagia Menjadi Muslimah

Memuat...
 Ia memperoleh hidayah dari Allah di saat berjaya sebagai peragawati dan model kelas dunia di Perancis Fabienne! Itulah nama seorang , peragawati, sekaligus model, kelas dunia asal Perancis. Sejumlah majalah yang sering menjadi acuan kaum wanita Eropa pernah memuatnya, termasuk sebagai sampul dengan tubuh yang bisa membuat jakun lelaki naik turun di lehernya karena menelan liur.

Tetapi justru pada puncak kejayaan itulah. Fabienne memperoleh hidayah dari Allah, tepatnya ketika usianya mencapai 28 tahun. Ia tidak bisa menundanya, apalagi menampiknya, Karirnya dilepaskan tidak secara drastis.

Gejala perpindahan agama antara lain tampak ketika ia menuju Afghanistan sebagai sukarelawan. Maksudnya tenaga medis amatiran bagi korban perang.

Ia mengaku, kalau saja bukan rahmat dari Tuhan, entah bagaimana kehidupannya. Walaupun ia sering memperoleh sanjungan dari publik melalui berbagai entertainment, toh ia menganggap rendah atas hakikat dirinya. Malah dengan tegas ia menganggapnya lebih rendah ketimbang hewan-hewan di sekitarnya (mungkin maksudnya hewan piaraan). Untuk apa karir bila naluri dengan famili terdistorsi.

Sambungnya, ia atau umumnya peragawati dan model hidup dalam dunia gelap serta kotor. Hanya saja di antara mereka sepertinya tidak berani mengungkapkan kenyataan tersebut.

Saat bekerja sebagai sukarelawan, ia ketika diwawancarai wartawan sempat melihat kukunya. Ia tidak menyangka bahwa telapak tangan, kuku tajam dan kulit tangan yang sebelumnya dipelihara secara rutin kini dipakai untuk menangani korban perang di pegunungan.

Sebelumnya ia ke Beirut di Libanon untuk urusan show. Kota itu diporak-porandakan oleh tentara Israel, sementara penduduk sedang membangun rumah dan hotel.

Suatu kali dengan mata kepalanya sendiri Fabienne melihat rumah sakit anak-anak hancur di Beirut, Semakin sadarlah Fabienne akan kepopuleran dan kehidupan di mana di dalamnya banyak kepalsuan.

Ia tidak kembali ke hotel meskipun ia tahu bahwa teman-temannya seprofesi sedang menunggu untuk manggung. Ia malah menuju korban dengan segera. menolong bocah-bocah dari timpaan benda-benda keras.

Lalu menolong, mengangkat, serta merawatnya.

Terlepas dari itu memang Fabienne sejak kecil bermimpi menjadi tenaga medis professional. Di sinilah titik tolak perjalannya menuju cahaya Islam.

Selanjutnya Fabienne menuju Pakistan. Di perbatasan dengan Afghanistan inilah ia menjalani atau mendalami akan hidup hakiki, termasuk tentang bagaimana menjadi manusia dalam arti sebenarnya.

Selama tinggal di sana sekitar delapan bulan itu kegiatannya di samping menerima ilmu keislaman juga menolong dan merawat para korban perang. Meskipun bentuknya jauh 180 derajat dengan profesi Fabienne, ia sungguh-sungguh menyenanginya.

Di sana pun ia mempelajari bahasa Arab demi memperlancar pemahamannya akan kandungan Al Quran.

Minggu demi minggu telah dilewatinya. Perubahan atas dirinya pun sangat tampak. Khusus tentang karirnya sebagai peragawati dan model sudah jauh ditinggalkan, karena ia sudah merasa kehidupannya berdasarkan norma Islam.

Ia tidak lagi dikungkung oleh penyebaran gambar tubuh dirinya di tempat-tempat stategis seperti di berbagai lorong di Paris. Belum lagi macam-macam gosip maupun fitnah menimpa dirinya pada saat kejayaannya.

Sayangnya, berita yang dikutip tidak menjelaskan tentang kapan dan di mana Fabienne berikrar menjadi seorang Muslimah. Mernang adanya warga Perancis masuk Islam sudah menjadi berita rutin di media massa sana. Tetapi muslimnya Fabienne menjadi fenomena tersendiri. Ini berhubung karirnya sebagai peragawati dan model kelas dunia. (amanah online)

Related Post



Tidak ada komentar:

Postingan Populer